Sukses

RS Mitra Keluarga Jadi Penghuni Baru BEI

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk akan menggunakan dana IPO untuk membangun rumah sakit baru dan ekspansi usaha.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia kembali kedatangan emiten baru menjelang akhir kuartal I 2015. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, perusahaan bergerak di rumah sakit mencatatkan saham di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-2 pada 2015.

Perseroan mencatatkan saham dengan kode emiten MIKA. Demikian mengutip dari situs BEI, Selasa (24/3/2015). Total saham yang dicatatkan mencapai 1,45 miliar saham di BEI. Komposisi saham yang dicatatkan terdiri dari saham pendiri Perseroan mencapai 1,19 miliar saham dan saham yang dilepas ke publik sekitar 261,91 juta saham dengan nilai nominal Rp 100.

Dari jumlah 261,91 juta saham itu, ada sekitar 72,75 juta saham baru dan sekitar 189,15 juta saham biasa milik pemegang saham perseroan Lion Investments Partners B.V.

Harga saham yang ditawarkan ke publik Rp 17.000 per saham. Dengan pencatatan dan harga saham tersebut, kapitalisasi pasar saham yang dibentuk menjadi Rp 24,73 triliun.

Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) mencapai Rp 4,45 triliun. Lion Investments Partners pun meraup dana sekitar Rp 3,21 triliun dari divestasi saham.
 
Dana IPO digunakan untuk pembangunan rumah sakit sekitar 56 persen, pembelian alat peralatan medis dan infrastruktur teknologi informasi sekitar 20 persen, akusisi lahan untuk pembangunan rumah sakit mencapai 16 persen, dan ekspansi rumah sakit yang ada sekitar 8 persen.

Pemegang saham  setelah IPO antara lain PT Griyainsani Cakrasadaya sebesar 32,30 persen, Lion Investments Partners B.V sebesar 49,70 persen, dan publik sebesar 18 persen.

Hingga 30 September 2014, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk mencatatkan pendapatan menjadi Rp 1,47 triliun dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 1,74 triliun. Perseroan mengantongi laba bersih sekitar Rp 393,44 miliar pada 30 September 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 398,64 miliar. (Ahm/)