Sukses

Bursa AS Jatuh Terimbas Pelemahan Harga Minyak

Pedagang telah bersiap-siap menghadapi aksi Fed terhadap data ekonomi, di mana ada kemungkinan kenaikan suku bunga bisa berlangsung di Juni.

Liputan6.com, New York - Bursa saham AS jatuh dipicu fluktuasi mata uang karena para pedagang fokus pada menguatnya dolar AS dan kemungkinan dampaknya pada pendapatan perusahaan.

Melansir laman Reuters, Indeks S & P indeks kehilangan 0,8 persen, usai harga minyak Brent menetap 1,5 persen menjadi US$ $ 55,11 per barel setelah dolar menguat terhadap EUR.

Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 104,9 poin atau 0,58 persen menjadi 18.011,14. Indeks S & P 500 kehilangan 12,92 poin atau 0,61 persen ke posisi 2.091,5 dan Nasdaq Composite turun 16,25 poin atau 0,32 persen menjadi 4.994,73 poin.

Data dari penjualan rumah inflasi dan manufaktur menunjukkan penguatan ekonomi AS tetapi gagal untuk mengubah harapan jalan pengetatan lebih cepat atau lebih curam kebijakan moneter di Federal Reserve.

Pedagang telah bersiap-siap menghadapi aksi Fed terhadap data ekonomi, di mana ada kemungkinan kenaikan suku bunga bisa berlangsung pada Juni. Harga saham berkorelasi dengan dolar AS dan beberapa perusahaan multinasional telah memberikan perkiraan pendapatan yang terdampak negatif dari penguatan greenback.

"Saya tidak berpikir ada sejumlah besar keraguan tentang musim pendapatan. Kami jelas akan melihat dampak dari harga energi yang lebih rendah serta dolar yang lebih kuat," kata David Lefkowitz, Senior Strategist Ekuitas di UBS di New York.

"Kedua faktor yang cukup terkenal, jadi saya tidak berharap itu akan menjadi jauh di jalan kejutan bagi kebanyakan perusahaan ketika mereka melakukan laba laporan, tapi jelas faktor-faktor temporer akan membebani pertumbuhan untuk kuartal pertama. "

Sekitar 5,29 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, di bawah rata-rata 6,8 miliar sepanjang bulan ini, menurut BATS Global Markets. (Nrm)

Video Terkini