Sukses

Tekanan di Sektor Teknologi Dorong Indeks Nasdaq Terjun Bebas

Nasdaq Composite Index tergelincir 2,4 persen pada penutupan perdagangan pukul 16.00 waktu New York, AS.

Liputan6.com, New York - Wall Street terjatuh mengirim Nasdaq Composite Index turun paling tajam dalam sebelas bulan terakhir. Pendorong penurunan indeks acuan di bursa Amerika Serikat (AS) tersebut adalah saham-saham di sektor teknologi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/3/2015), Nasdaq Composite Index tergelincir 2,4 persen pada penutupan perdagangan pukul 16.00 waktu New York,  AS. Penurunan tersebut terbesar sejak April 2014. Saham Apple Inc dan Microsoft Corp mengalami penurunan terbesar dalam indeks tersebut. Indeks Standard & Poor 500 juga turun 1,5 persen menjadi 2.061,18.

"Beberapa saham teknologi dan bioteknologi mendapat hantaman keras pada perdagangan hari ini," jelas kepala analis Philadelphia Trust Co, Richard Sichel kepada Bloomberg. Menurut Sichel, penurunan tersebut terjadi karena adanya aksi ambil untung setelah saham-saham teknologi mengalami lonjakan yang cukup besar pada beberapa hari sebelumnya.

Dalam catatannya, Indeks Standard & Poor 500, Dow Jones Industrial Averange dan Nasdaq Composite Index telah mencatatkan kenaikan sebesar 1 persen sepanjang minggu ini. Pendorong kenaikan tersebut adalah spekulasi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga di tahun ini.

Jika dilihat lebih dalam, dibandingkan dengan indeks acuan lainnnya, Indeks Standard & Poor 500 mencatatkan kinerja terburuk sepanjang tahun ini.

Harga Barang

Gubernur The Fed Chicago, Charles Evans pada Rabu (25/3/2015) kemarin di London mengungkapkan bahwa angka inflasi masih terlalu rendah untuk menaikkan suku bunga di tahun ini meskipun angka pengangguran di AS menunjukkan kemajuan yang cukup besar.

Pesanan untuk barang tahan lama secara tak terduga mengalami penurunan pada Februari kemarin. Hal tersebut menjadi penanda bahwa telah terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang membebani para produsen barang-barang tahan lama di Amerika.

Pesanan untuk barang tahan lama menurun 1,4 persen pada Februari kemarin setelah sebulan sebelumnya mengalami kenaikan 2 persen. Angka tersebut berlawanan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Bloomberg. Sebanyak 81 ekonom memperkirakan pesanan untuk barang tahan lama akan naik 0,2 persen. (Gdn)