Sukses

Bursa AS Melemah Dipicu Saham Energi dan Penguatan Dolar

Kenaikan kuartalan indeks S & P 500 adalah yang terpanjang sejak 1998, sedangkan Nasdaq terpanjang yang pernah terjadi.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Rabu (selasa) pagi ini, seiring penurunan saham energi menurun dan penguatan dolar.  Namun indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan secara kuartalan.

Dow Jones Industrial Average turun 200,19 poin atau 1,11 persen menjadi 17.776,12. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 18,35 poin, atau 0,88 persen, ke posisi 2.067,89 dan Nasdaq Composite turun 46,56 poin atau 0,94 persen menjadi 4.900,88, melansir laman Reuters.

Penurunan hari saham diikuti kenaikan lebih dari 1 persen pada masing-masing indeks utama pada hari Senin. Ketiga indeks juga membukukan kerugian pada bulan tersebut.

Di mana Dow turun 2 persen, S & P 500 turun 1,7 persen dan Nasdaq turun 1,3 persen. Secara kuartal pertama, Dow turun 0,3 persen, S & P 500 naik 0,4 persen dan Nasdaq naik 3,5 persen.

Kenaikan kuartalan indeks S & P 500 adalah yang terpanjang sejak 1998, sedangkan Nasdaq terpanjang yang pernah terjadi.

Pelemahan bursa AS, dipicu saham energi yang turun terseret penurunan harga minyak mentah dunia. Indeks S & P indeks Energi turun 0,9 persen, sementara saham Exxon Mobil Corp (XOM.N) turun 0,7 persen menjadi US$ 85.

Harga mentah dunia tertekan dipicu pembicaraan kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yang bisa melihat negara kaya energi tersebut bisa kembali meningkatkan ekspor minyak.

Dolar menguat tajam untuk kuartal tersebut, memicu kekhawatiran tentang pendapatan  perusahaan multinasional terutama terkait peroleham laba mengalami penurunan hingga 2,8 persen pada kuartal pertama dari tahun lalu.

"Aksi harga hari ini adalah refleksi dari semua hal buruk pada kuartal ini - dolar kuat, minyak lemah - dan lainnya," kata John Canally, Ahli strategi ekonomi utama untuk LPL Financial di Boston.

Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 6,7 miliar rata-rata harian bulan Maret, menurut BATS Global Markets.(Nrm)