Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) terjatuh setelah emiten-emiten mengeluarkan laporan keuangan. Penurunan bursa Asia dipimpin oleh saham-saham konsumen.
Mengutip Bloomberg, Rabu (1/4/2015), indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 145,85 pada pulul 09.01 waktu Tokyo, Jepang. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,1 persen. Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru hanya berubah sedikit.
"Penurunan ini cukup dalam dan Anda bisa mengharapkan volatilitas yang cukup tinggi," Jelas Analis AMP Capital Investors Ltd, Nader Naeimi. Kemarin, bursa Asia menguat dengan indeks saham acuan regional menuju level terbaik kuartalan dalam tiga tahun. Penguatan indeks saham tersebut didukung dari kebijakan China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sentimen kebijakan bank sentral China berdampak ke bursa saham. Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan menuturkan, pihaknya akan berbuat lebih banyak untuk mendukung ekonomi di Asia. Pemerintah China akan mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan kemerosotan properti.
Sedangkan pada hari ini banyak investor mengambil langkah berjaga di saat beberapa investor lain mengambil untung. Tapi penurunan hari ini bukan menjadi jaminan bahwa fundamental emiten memang sedang merosot. Beberapa saham konsumen mengalami penurunan tertinggi karena sebelumnya telah membukukan kenaikan yang cukup besar.
Di Amerika, bursa juga ditutup melemah pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) seiring penurunan saham energi dan penguatan dolar. Namun indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan secara kuartalan.
Dow Jones Industrial Average turun 200,19 poin atau 1,11 persen menjadi 17.776,12. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 18,35 poin, atau 0,88 persen, ke posisi 2.067,89 dan Nasdaq Composite turun 46,56 poin atau 0,94 persen menjadi 4.900,88.
Penurunan hari saham diikuti kenaikan lebih dari 1 persen pada masing-masing indeks utama pada hari Senin. Ketiga indeks juga membukukan kerugian pada bulan tersebut.
Di mana Dow turun 2 persen, S & P 500 turun 1,7 persen dan Nasdaq turun 1,3 persen. Secara kuartal pertama, Dow turun 0,3 persen, S & P 500 naik 0,4 persen dan Nasdaq naik 3,5 persen.
Pelemahan bursa AS, dipicu saham energi yang turun terseret penurunan harga minyak mentah dunia. Indeks S & P indeks Energi turun 0,9 persen, sementara saham Exxon Mobil Corp (XOM.N) turun 0,7 persen menjadi US$ 85.
Harga mentah dunia tertekan dipicu pembicaraan kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yang bisa melihat negara kaya energi tersebut bisa kembali meningkatkan ekspor minyak. (Gdn)
Bursa Asia Melemah Dipimpin Saham Sektor Konsumen
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 145,85 pada pulul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.
Advertisement