Sukses

Saham Bank Berkapitalisasi Besar Tumbuh Positif di Kuartal I

Kinerja saham empat bank berkapitalisasi besar membukukan pertumbuhan relatif baik didukung suku bunga acuan.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan saham berkapitalisasi besar termasuk bank masih mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I 2015. Suku bunga acuan/BI Rate turun menjadi 7,5 persen menjadi katalis positif untuk saham berkapitalisasi besar terutama sektor bank.

Berdasarkan data RTI yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (5/4/2015), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mengokohkan sebagai saham berkapitalisasi besar di pasar modal Indonesia. Kapitalisasi pasar saham BCA tercatat Rp 362 triliun, atau 6,5 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia.

Pertumbuhan saham BCA pun masih positif sepanjang kuartal I 2015. Saham BCA naik 12,95 persen menjadi Rp 14.825 pada penutupan perdagangan saham 31 Maret 2015.

Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tumbuh 13,95 persen menjadi Rp 13.275. Meski demikian, pertumbuhan saham BRI masih kalah dibandingkan kuartal I 2013 dengan naik 32,07 persen ke level Rp 9.575.

Sedangkan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 15,78 persen menjadi Rp 12.475 per saham pada 31 Maret 2015. Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tumbuh 18,44 persen menjadi Rp 7.225 per saham.

Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su menuturkan, BI Rate cenderung stabil menjadi katalis positif untuk saham perbankan termasuk berkapitalisasi besar.

Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, aksi beli dilakukan investor terhadap saham bank berkapitalisasi besar seiring BI Rate stabil mendukung gerak saham bank berkapitalisasi besar. Empat saham bank berkapitalisasi besar itu pun cenderung lebih kuat di pasar modal Indonesia.

Reza memperkirakan, saham bank berkapitalisasi besar masih cukup positif ke depan. Hal itu didukung dengan asumsi kondisi moneter Indonesia. "Dengan BI Rate dan rupiah stabil ke depan sehingga tidak menekan kinerja bank," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 Maret 2015 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5 persen. Selain itu, RDG juga memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility di level 5,5 persen dan Lending Facility tetap pada level 8 persen. Keputusan tersebut berlaku efektif sejak 18 Maret 2015.

Tak hanya saham bank berkapitalisasi besar yang positif. Saham barang konsumen berkapitalisasi besar yaitu saham PT Unilever Indonesia Tbk juga tumbuh baik. Saham PT Unilever Indonesia Tbk naikl 22,76 persen mnejadi Rp 39.650 per saham. "Saham Unilever naik karena ekspektasi kinerja yang inline," ujar Reza.

Reza mengatakan, saham-saham berkapitalisasi besar masih akan menjadi pilihan pelaku pasar dengan catatan kondisi bursa saham kondusif. (Ahm/)

Video Terkini