Sukses

Garuda Indonesia Terbitkan Sukuk Global US$ 500 Juta

Dana hasil penerbitan sukuk global ini untuk pembiayaan kembali utang PT Garuda Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk akan menerbitkan sukuk global sekitar US$ 500 juta. Dana hasil penerbitan sukuk global digunakan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan termasuk pembiayaan kembali utang perseroan.

Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/4/2015), sukuk global ini memiliki jangka waktu lima tahun. Adapun tingkat bunga yang ditawarkan kepada investor sekitar 6,9 persen per annum. Bunga ini dibayarkan secara periodik per enam bulan.

Per 31 Desember 2014, perseroan memiliki utang jangka panjang sebesar US$ 964,7 juta. Dengan penerbitan sukuk global ini diharapkan pembayaran utang jangka panjang perseroan dengan biaya lebih efisien.

Sejumlah pihak yang bertindak dalam penawaran sukuk global ini antara lain National Bank of Abu Dhabi PJSC sebagai sole coordinator global. Sedangkan joint structuring advisornya antara lain National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank PJSC.

Transaksi ini dilakukan untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan biaya lebih murah. Kedua, meningkatkan kepercayaan dari kreditur kepada Perseroan untuk kepentingan usaha. Ketiga, mengurangi biaya bunga sehingga akan meningkatkan laba perusahaan, dan menjaga kas perseroan untuk operasional.

Selain itu, PT Garuda Indonesia Tbk juga melakukan transaksi cross currency swap atau pertukaran valuta asing dengan Bank Mega. Transaksi cross currency swap itu sekitar Rp 300 miliar.

Perseroan melakukan currency swap ini untuk melindungi sebagian penerbitan obligasi sekitar Rp 1 triliun yang diterbitkan dalam mata uang asing. Pelaksanaan transaksi ini akan membuat lindung nilai risiko tingkat bunga.

Bank Mega akan membayar Rp 300 miliar kepada PT Garuda Indonesia Tbk. Tingkat bunganya 9,25 persen, dan diberikan setiap triwulan. Transaksi ini mulai dilakukan pada 2 April 2015, dan efektif pada 5 April 2015. Perjanjian terakhir transaksi pada 5 Juli 2018. (Ahm/)

Video Terkini