Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah di awal pekan. Hal itu dipicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap penguatan dolar AS dan harga minyak merosot menekan kinerja keuangan perusahaan di kuartal I 2015.
Indeks saham Dow Jones melemah 80,61 poin (0,45 persen) menjadi 17.977,04. Diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 9,63 poin (0,46 persen) menjadi 2.092,43. Indeks saham Nasdaq merosot 7,73 poin (0,15 persen) menjadi 4.988,25.
Penurunan indeks saham ini juga dipicu sembilan dari 10 sektor saham melemah yang dipimpin oleh indeks S&P industri. Indeks saham itu turun 1,1 persen. Adapun saham-saham yang merosot antara lain saham General Electric melemah 3,1 persen menjadi US$ 27,63. Saham 3M Co menyusut 0,7 persen menjadi US$ 165,84.
Advertisement
Penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang juga menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Hal itu lantaran penguatan dolar AS dapat menekan keuntungan perusahaan multinasional AS. Indeks dolar AS naik 0,1 persen terhadap sejumlah mata uang utama setelah sentuh level 99,99.
Pelaku pasar juga menanti rilis kinerja keuangan perusahaan di kuartal I 2015. Diperkirakan kinerja keuangan perusahaan bakal turun menjadi 2,9 persen.
"Pelaku pasar menunggu laporan kinerja yang akan rilis pada pekan ini. Pelaku pasar penasaran terhadap rilis kinerja karena semua berpikir bakal melemah. Hal itu seiring dolar AS menguat dan pelemahan harga minyak. Akan tetapi, kita lihat saja nanti. Siapa tahu ada hasil positif," ujar John Carey, Portfolio Manager Pioneer Investment Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (14/4/2015).
Sejumlah perusahaan yang diharapkan keluar laporan kinerja antara lain GE, Intel, dan Johnson and Johnson.
Volume perdagangan di bursa saham AS pada awal pekan tercatat sekitar 5,4 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata harian sekitar 6 miliar saham. (Ahm/)