Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kapal pengangkut batu bara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) membagikan dividen final sebesar US$ 16,1 juta atau Rp 209,3 miliar (kurs 13.000), atau setara US$ 0,0092 per lembar saham.
“Hal ini kita raih di tengah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan dan penurunan harga komoditas batu bara sepanjang tahun 2014 telah memberikan tekanan harga pada jasa logistik pendukung industri batu bara,” ujar Rico Rustombi, Presiden Direktur MBSS, dalam keterangan resminya, Sabtu (25/4/2015).
Manajemen MBSS menetapkan beberapa prioritas bisnis yang dilaksanakan di 2014, antara lain fokus pada perpanjangan kontrak-kontrak yang jatuh tempo di tahun tersebut.
Kemudian konversi armada ke ukuran yang lebih besar, meningkatkan sistem perbaikan dan perawatan armada, serta mengintensifkan pemasaran untuk memperoleh kontrak baru.
“Pencapaian tersebut dapat dicatatkan MBSS di tengah kondisi ekonomi dan industri yang sangat menantang serta tekanan harga atas jasa logistik penunjang industri batubara”, sambungnya.
Dalam RUPS yang digelar MBSS melaporkan pendapatan sebesar US$ 135,3 juta, laba kotor sebesar US$ 43,4 juta, EBITDA sebesar US$ 53,6 juta dan laba yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (laba bersih) sebesar US$ 20,1 juta untuk laporan keuangan auditan yang berakhir pada 31 Desember 2014.
“Penurunan volume barging di tahun 2014 didorong lebih banyaknya pengangkutan batu bara jarak jauh (antar pulau) dibanding jarak dekat (transshipment) sehubungan peningkatan kebutuhan domestik batu bara dan industri semen. Jarak pengangkutan yang lebih jauh berakibat pada penurunan perputaran armada sehingga total volume yang diangkut menjadi lebih kecil dibandingkan pengangkutan jarak pendek,” jelas Ika Bethari, Direktur Keuangan dan Perencanaan MBSS.
Melalui upaya tersebut, dari nilai kontrak yang jatuh tempo sebesar US$ 64,9 juta di 2014, MBSS berhasil memperpanjang kontrak sebesar US$ 25,7 juta.
Advertisement
Sementara itu, armada dari kontrak-kontrak yang tidak diperpanjang dialokasikan untuk memperoleh kontrak-kontrak baru serta untuk melayani pasar spot charter, di mana kontrak baru diperoleh sebesar US$ 16,5 juta pendapatan dari pasar spot charter sebesar US$ 9,1 juta.
Perseroan akan menjalankan strategi fleet conversion ke ukuran kapal yang lebih besar. Strategi ini untuk membuat tarif atau harga pengangkutan bisa lebih kompetitif untuk klien. (Yas/Nrm)