Sukses

Grup Sinarmas Bakal Kuasai Asia Resource Minerals

Grup Sinarmas menawarkan harga saham Asia Resources Minerals sekitar 41 pence per saham, yang merupakan harga premium 173 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah investor Asia mengajukan tawaran untuk mengakuisisi induk usaha perusahaan tambang asal Indonesia PT Berau Coal Energy Tbk yaitu Asia Resource Minerals (ARMS).

Salah satu tawaran itu berasal dari grup Sinarmas melalui Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE). ACE ini juga dikendalikan oleh Argyle Street Management. Demikian mengutip dari laman Financial Times, Jumat (8/5/2015).

Grup Sinarmas bakal menyuntikkan dana sekitar US$ 150 juta atau sekitar 98,8 juta poundsterling. Angka ini lebih tinggi dari penawaran Nat Rothschild sekitar US$ 100 juta yang juga ingin mengambil alih Asia Resources Mineral.

Dalam prospektus yang disampaikan ke London Stock Exchange, Asia Coal Energy akan membeli saham ARMS sekitar 41 pence per saham. Harga saham itu merupakan harga premium sekitar 173 persen pada penutupan perdagangan saham 13 April 2015. Sedangkan harga itu premium 198 persen dengan rata-rata volume perdagangan 30 hari.

Grup Sinarmas juga berniat mengurangi rekapitalisasi utang kelompok usaha Asia Resources Mineral yaitu PT Berau Coal Energy Tbk yang jatuh tempo pada 2015 dan 2017. Selain itu, dana dari grup Sinarmas juga akan membiayai operasional dan memberikan tambahan modal kerja. PT Berau Coal Energy Tbk memiliki utang US$ 950 juta yang jatuh tempo pada 2015 dan 2017.

Dalam prospektus singkat disebutkan Asia Coal Energy juga telah menandatangani perjanjian dengan Raiffessen Bank Austria untuk mendapatkan pinjaman sekitar US$ 120 juta. Bank tersebut mengontrol sekitar hampir 24 persen hak suara di saham Asia Resources Mineral setelah meminjamkan uang kepada Samin Tan, mantan pemimpin perusahaan Asia Resources Mineral.

Kin Chan, Partner Argyle Street mengatakan, tawaran itu memberikan premi signifikan kepada perusahaan dan pemegang saham. Pihaknya akan menyuntikkan modal dan menyediakan dasar operasional untuk mengelola aset batu bara di Indonesia sehingga menghasilkan keuntungan bagi semua pemangku kepentingan.

Dia pun mendesak pemegang saham Asia Resources Mineral untuk menolak usulan proposal Rothschild pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan 14 Mei.

"Tawaran Rothschild sebagai upaya menit-menit terakhir untuk menghidupkan kembali rencana NR Holdings untuk mengendalikan Asia Resource Minerals melalui rekapitalisasi," kata Chan.

Sebelumnya Rothschild melalui kendaraan investasinya NR Rothschild bersama perusahaan batu bara Rusia Suek akan mengambil alih Asia Resources Minerals. Total dana yang ditawarkan sekitar US$ 100 juta. (Ahm/)