Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak positif pada perdagangan saham selama sepekan. Indeks berusaha berbalik arah setelah pekan lalu melemah 1,86 persen.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, sentimen positif mendorong IHSG ialah data makro ekonomi RI. Dia bilang, inflasi pada Mei 2015 diperkirakan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Baca Juga
"Ada inflasi di awal pekan, sebenarnya inflasi saya pikir tidak akan direspon negatif oleh pasar. Sekitar 0,4 persen," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Advertisement
Semakin dekatnya momen puasa menjadi katalis positif perdagangan saham. Dia mengatakan, puasa Ramadan akan mendorong konsumsi masyarakat sehingga sektor barang konsumsi dan ritel terangkat.
"Sektor saham barang konsumsi karena biasanya konsumsi meningkat, ritel agak positif pergerakannya," tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, saham-saham minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) juga mendapatkan tenaga positif. Apalagi, permintaan CPO dari China dan India naik.
"CPO rebound menjelang Ramadan. Beberapa faktor membuat penjualan meningkat, peningkatan ekspor Indonesia-Malaysia karena peningkatan permintaan India dan China," ujar Hans.
Namun demikian, Hans mengatakan sentimen dari regional masih negatif. Saat ini, pelaku pasar menaruh perhatian pada langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikan suku bunga acuan. Ia menuturkan, The Fed kemungkinan besar akan menaikan suku bunga acuan tahun ini dengan memperhatikan perbaikan ekonomi AS.
"Suku bunga The Fed pada September. Data AS rumah bagus menunjukkan komitmen pada tahun ini untuk suku bunga acuan," kata dia.
Faktor eksternal lain ialah permasalahan penyelesaian utang Yunani. Hal itu juga ditambah, pelemahan harga komoditas. Perdagangan saham pekan ini, Hans memprediksi akan bergerak pada level support 5.200-5.170 kemudian resistance pada level 5.250-5.300.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG cenderung akan melemah pada pekan ini. Minimnya sentimen positif dalam negeri, serta kurang baiknya sentimen global menjadi penekan indeks saham.
"Tampaknya IHSG gagal mencoba mempertahankan kenaikannya seiring dengan banyaknya aksi jual," tutur Reza dalam ulasannya.
Reza memprediksi, IHSG berada pada rentang support 5.200-5.210 sedangkan resistance pada level 5.285-5.350.
Untuk saham Hans merekomendasi akumlasi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT BW Plantation Tbk (BWPT). (Amd/Ahm)