Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum dapat bangkit dari zona merah pada perdagangan saham di awal Juni 2015. Akan tetapi, pelemahan indeks saham cenderung terbatas.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (1/6/2015), IHSG melemah tipis 2,56 poin (0,05 persen) ke level 5.213,81. Indeks saham LQ45 mendaki 0,07 persen ke level 904,77. Sebagian besar indeks saham menghijau pada awal Juni 2015.
Baca Juga
Gerak IHSG cenderung betah di zona merah pada perdagangan saham hari ini. Meski demikian, IHSG mencoba bangkit ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini. Hal itu dilihat dari level tertinggi IHSG yang sempat tembus 5.215,55 dan terendah 5.183,32.
Advertisement
Ada sebanyak 166 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 100 saham menghijau sehingga mampu menahan pelemahan indeks saham. 92 saham lainnya diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 174.159 kali dengan volume perdagangan saham 5,82 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,33 triliun. Sedangkan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 13.189 per dolar Amerika Serikat (AS).
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau dan melemah. Sektor saham keuangan turun 0,68 persen, dan memimpin penurunan sektor saham pada perdagangan saham hari ini, disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,55 persen, dan sektor saham industri dasar turun 0,54 persen.
Sedangkan sektor saham perdagangan naik 0,82 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu sektor saham perdagangan mendaki 0,81 persen dan sektor saham pertambangan menguat 0,54 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar pada awal pekan ini. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual dan aksi beli sekitar Rp 2,7 triliun.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham JSMR naik 8,11 persen ke level Rp 7.000 per saham, saham EXCL mendaki 3,73 persen ke level Rp 4.450 per saham, dan saham BWPT mendaki 3,99 persen ke level Rp 417 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MYRX turun 6,41 persen ke level Rp 730 per saham, saham SSMS tergelincir 7,45 persen ke level Rp 2.175 per saham, dan saham SMRA melemah 5,57 persen ke level Rp 1.865 per saham.
Sedangkan, bursa saham Asia sebagian besar bergerak menghijau. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,03 persen ke level 20.569,86. Penguatan indeks saham juga diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,63 persen ke level 27.597.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pelaku pasar merespons negatif rilis inflasi Mei 2015 sebesar 0,50 persen lebih tinggi dibandingkan periode April 2015 sebesar 0,36 persen. Hal itu berdampak terhadap pergerakan IHSG pada hari ini. William menilai, koreksi terjadi masih wajar di pasar saham. (Ahm/)