Sukses

Rilis Data Pekerjaan AS Tekan Wall Street

Penurunan harga minyak dan emas ikut menekan Wall Street,terutama pada indeks S&P 500.

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) jatuh pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) jelang rilis laporan pekerjaan dan ketidakpastian kesepakatan utang Yunani dengan kreditor. Penurunan harga minyak dan emas ikut menekan Wall Street,terutama pada indeks S&P 500.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 170,69 poin (0,94 persen) ke level 17.905,58, indeks S & P 500 kehilangan 18,23 poin (0,86 persen) ke posisi 2.095,84 dan Nasdaq Composite turun 40,11 poin (0,79 persen) menjadi 5.059,13 poin.

Data ekonomi AS sebelumnya menunjukkan pengetatan pada pasar tenaga kerja, di mana pertama kalinya tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu. Berdasarkan prediksi Reuters, akan ada kenaikan 225 ribu dalam non-farm payrolls yang dirilis hari ini. Beberapa investor berpikir jumlah pekerjaan yang bertambah bisa meningkatkan peluang The Fed menaikkan suku bunga lebih awal.

"Yang menjadi perhatian adalah jumlah pekerjaan, yang menjadi fokus banyak pihak," kata Tim Ghriskey, Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York.

Kekhawatiran investor bertambah jika Yunani kembali menunda pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) karena Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pembicaraan soal utang negara ini masih jauh dari kesepakatan.

Investor juga mencerna komentar IMF yang mendesak Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga sampai ada tanda-tanda yang jelas dari kondisi kenaikan upah dan inflasi AS.

Perusahaan yang tercatat harus kehilangan sahamnya, seperti LyondellBasell Industries (LYB.N), yang sahamnya turun 3,2 persen menjadi US$ 99,48. Saham Delta Air Lines Inc (DAL.N) turun 0,7 persen menjadi US$ 42,92 setelah mengatakan margin laba operasi kuartal ini bisa lebih rendah daripada harapan. Kemudian saham American Airlines (AAL.O) turun 2,2 persen menjadi US$ 42,17. Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, menurut BATS Global Markets.(Nrm/Igw)