Sukses

Aksi Jual Investor Asing Tekan IHSG ke Level 5.014,99

Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sekitar Rp 300 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini. Investor asing masih terus melakukan aksi jual sehingga menekan indeks.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (8/6/2015), IHSG melemah 85,58 poin (1,68 persen) ke level 5.014,99. Indeks saham LQ45 melemah 2,02 persen ke level 863,43. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 55 saham menguat, sedangkan 225 saham berada di zona merah sehingga menekan laju IHSG. Sementara, 83 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi pada 5.088,92 dan level terendah di 5.006,42.

Transaksi perdagangan saham hari ini normal. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 198.052 kali dengan volume perdagangan saham 4,55 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,21 triliun.

Secara sektoral, 10 sektor pembentuk indeks berada di zona merah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor perkebunan yang turun 4,38 persen, disusul kemudian oleh srktor konstruksi yang melemah 2,45 persen dan sektor keuangan yang turun 1,75 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham AHAP naik 17,24 persen ke level Rp 170 per saham, saham BBRM mendaki 14,86 persen ke level Rp 170 per saham, dan saham ADMF mendaki 11,11 persen ke level Rp 5.000 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham MFMI turun 17,87 persen ke level Rp 193 per saham, saham BKSW tergelincir 15,87 persen ke level Rp 530 per saham, dan saham SMAR melemah 12,93 persen ke level Rp 5.050 per saham.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, tekanan aksi jual membuat IHSG cenderung melemah. "Tekanan jual masih ada sehingga menekan IHSG," kata dia kepada Liputan6.com.

Selain itu, sentimen negatif dari regional juga menekan IHSG. Dia menuturkan, jika Yunani tidak segera menyelesaikan masalah utangnya maka akan menjadi sentimen yang bisa menekan bursa Eropa yang kemudian imbasnya ke bursa domestik. (Gdn/Nrm)

Video Terkini