Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham Kamis (11/6/2015) ini. Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, sentimen regional mewarnai laju indeks saham.
"Dari China akan merilis data industrial production yang diperkirakan naik 0,2 persen ke level 6,1 persen year on year (yoy) dan akan merilis juga data retail sales China yang diperkirakan ke level 9,64 persen yoy dibandingkan sebelumnya di level 10 persen yoy," mengutip laporan Sinarmas Sekuritas tersebut.
Sinarmas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.906 kemudian resistance pada level 4.967.
Sementara, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan indeks saham akan bergerak pada kisaran support 4.900-4.920 dan resistance 4.950-4.986.
Dia berharap aksi jual akan berkurang sehingga IHSG dapat melanjutkan penguatan. Pasalnya, kendati pada perdagangan saham kemarin IHSG mengalami kenaikan namun pada sesi akhir perdagangan diwarnai aksi jual.
"Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.795-4.865 dan mampu melampaui target resistance 4.925-4.955 namun berakhir di antara target tersebut. Meski terjadi kenaikan namun menjelang akhir sesi kembali terjadi aksi ambil untung," tambahnya.
Sedangkan PT Bahana Sekuritas dalam ulasannya, menyebutkan IHSG akan bergerak variatif dengan kencederungan menguat. Laju IHSG diperkirakan bergerakan dalam kisaran support 4.900 dan resistance 5.000.
Rekomendasi saham
Pada perdagangan hari ini, Sinarmas merekomendasi saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sementara Bahana memilih rekomendasi saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN).(Amd/Nrm)