Sukses

Tito Sulistio Jadi Dirut Bursa Efek Indonesia

Calon direksi BEI periode 2015-2018 tersebut gabungan dari tiga paket yang telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menggelar tahap fit and proper tes calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018. Sejumlah nama-nama calon direksi BEI pun telah beredar.

Berdasarkan kabar beredar, calon direksi BEI tersebut berasal dari kombinasi tiga paket yang telah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu sumber Liputan6.com yang mengetahui nama-nama calon direksi BEI itu mengatakan, paket terpilih merupakan kombinasi dari tiga paket sehingga diharapkan dapat bekerja sama dengan baik.

Adapun nama-nama calon direksi periode 2015-2018 itu antara lain:

1. Direktur Utama                               : Tito Sulistio
2. Direktur Pengawasan                     : Hamdi Hassyarbini
3. Direktur Keuangan                         : Chaeruddin Berlian
4. Direktur Informasi Teknologi           : Sulistyo Budi
5. Direktur Pengembangan                 : Nicky Hogan
6. Direktur Penilaian Perusahaan       : Samsul Hidayat
7. Direktur Perdagangan                    : Alpino Kianjaya

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida membenarkan. "Sudah diputuskan. Benar Tito Sulistio sebagai Direktur Utama," ujar Nurhaida saat dihubungi Liputan6.com.

Calon Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat pun membenarkan hal itu. "Benar. Saya ditempatkan di pos Direktur Penilaian Perusahaan," ujar Samsul yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perdagangan BEI.

Sementara itu, Hamdi Hassyarbini mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BEI  pada 25 Juni 2015. "Sampai saat ini saya masih berstatus calon direktur pengawasan BEI karena masih harus menunggu RUPS pada 25 Juni 2015," kata Hamdi.

Salah satu sumber Liputan6.com mengatakan, calon direksi BEI terpilih tersebut diharapkan dapat memajukan pasar modal Indonesia. Apalagi calon direksi terpilih merupakan orang-orang lama di pasar modal. "Ini merupakan gabungan dari tiga paket diharapkan bisa menghilangkan ego masing-masing," kata sumber tersebut.

Calon direksi BEI sekarang memiliki tantangan berat untuk memajukan pasar modal Indonesia. Apalagi saat ini, kapitalisasi pasar saham Indonesia menurun di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG turun 5,7 persen secara year to date (ytd) ke level 4.928,81 pada perdagangan saham Kamis 11 Juni 2015. Kapitalisasi pasar saham terbentuk pun menjadi Rp 5.002 triliun dengan nilai transaksi harian saham Rp 6,52 triliun.

Tak hanya itu, calon direksi BEI baru juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah emiten di pasar modal Indonesia. Sehingga target emiten tidak hanya 30 emiten setiap tahun. "Jangan hanya 30 emiten tetapi bisa lebih sehingga membawa perusahaan baru untuk go public," kata sumber tersebut.

Untuk diketahui, pengumuman calon direksi BEI terpilih selambat-lambatnya 18 Juni 2015. Sedangkan pengesahannya dilakukan dalam RUPS BEI pada 25 Juni 2015. (Ahm/Gdn)