Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat di awal pekan perdagangan saham selama proses akumulasi beli saham dilakukan pelaku pasar.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pergerakan IHSG akan berjalan menuju target resistance level terdekat 5.015 selama support terjaga kuat di level 4.895. Potensi kenaikan IHSG akan semakin kuat jika level resistance dapat ditembus.
Baca Juga
"Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan," ujar William dalam ulasannya, Senin (22/6/2015).
Advertisement
Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, aksi jual mereda ditambah laju IHSG tidak terlalu berimbas pelemahan laju bursa saham global maka IHSG berpeluang menguat. Akan tetapi, kenaikan IHSG bersifat secara teknikal sehingga waspadai potensi pelemahan.
"IHSG diperkirakan berada rentang support 4.950-4.968 dan resistance 4.995-5.005," kata Reza.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG diprediksi menguat di kisaran level 4.966-5.010 pada perdagangan saham Senin pekan ini. Sentimen pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal mempengaruhi IHSG.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah menguat sangat tipis, hanya 17 poin ke level 13.324 per dolar AS pada Jumat pekan lalu. Sebelumnya nilai tukar rupiah juga menguat ke level 13.341 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 19 Juni 2015, IHSG mendaki 39,50 poin (0,80 persen) ke level 4.985.
Untuk rekomendasi saham di awal pekan, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sedangkan Reza memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), dan PT PP Tbk (PTPP). (Ahm/Ndw)