Sukses

Jenuh Jual Bikin Bursa Saham Asia Menguat

Saat ini fokus pelaku pasar melihat langkah Yunani untuk membayar utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) sekitar US$ 1,7 miliar.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini seiring pelaku pasar menimbang prospek krisis Yunani.

Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,2 persen pada pukul 09.30 waktu Tokyo. Indeks saham menguat dari level terendah dalam tiga bulan ini. Penguatan indeks saham ditopang indeks saham Jepang Nikkei naik 0,3 persen ke level 20.174,61. Lalu diikuti indeks saham Jepang Topix mendaki 0,2 persen ke level 1.627,72. Indeks saham Australia menanjak 0,1 persen ke level 5.425,80.

Tak hanya indeks saham, mata uang negara berkembang juga reli di awal perdagangan. Mata uang Euro pun berada di level US$ 1.1212 setelah turun 1,9 persen pada awal pekan ini.

"Bursa saham Asia sudah berada di posisi jenuh jual, dan sulit membayangkan bila indeks saham kembali jatuh. Akan tetapi kondisi ketidakpastian ini akan membayangi hingga melihat hasil referendum Yunani. Ketidakpastian berlama-lama dapat membuat investor keluar," ujar Ryuta Otsuka, Analis Toyo Securities, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (30/6/2015).

Di awal pekan ini, bursa saham global cenderung tertekan, sementara aset investasi lebih aman seperti emas melonjak. Bursa saham tertekan itu dipicu dari usulan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras  melakukan referendum terhadap proposal kreditor.

Saat ini, pelaku pasar akan fokus terhadap pelunasan utang Yunani ke Dana Moneter Internasional (IMF) sekitar US$ 1,7 miliar pada Selasa pekan ini. Lembaga pemeringkat S&P juga memangkas peringkat Yunani. Tak hanya itu, lembaga pemeringkat internasional ini juga menyatakan kalau sekitar 50 persen kemungkinan Yunani meninggalkan zona Euro. Pemerintahan Yunani pun memutuskan menutup bank dan menerapkan kontrol modal pada Senin pekan ini. (Ahm/)