Sukses

Jurus Pemerintah Selamatkan Bursa Angkat Indeks Saham China

Indeks saham Shanghai naik 5,3 persen dan indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 4,6 persen pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Hong Kong - Bursa saham China bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini setelah regulator melarang pemegang saham untuk menjual saham dalam jumlah besar.

Langkah ini paling ekstrim yang dilakukan pemerintah China untuk membendung aksi jual yang telah mengguncang pasar keuangan global. Bahkan kantor berita Xinhua melaporkan, kalau polisi juga akan menyelidiki aksi short selling di pasar modal.

Setidaknya langkah tersebut membuat indeks CSI300 yang berisi saham-saham perusahaan terbesar di Shanghai dan indeks saham Shenzhen melompat 5,8 persen pada perdagangan saham pagi ini. Sedangkan indeks saham Shanghai naik 5,3 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 4,6 persen.

Bursa saham China telah jatuh lebih dari 30 persen sejak pertengahan Juni. Bagi sejumlah investor global, gejolak bursa saham China dapat mengguncang sistem keuangan sehingga risiko lebih besar dari krisis Yunani.

"Kami percaya pemerintah China akan meningkatkan respons terhadap kebijakannya. Bila kondisi pasar saham tidak stabil, kami mengharapkan pernyataan apa pun dari pemerintah mengingat stabilitas sosial dipertaruhkan, dan risiko sistemik keuangan yang jelas," ujar ekonom Credit Suisse dalam catatannya, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (9/7/2015).

Langkah Penyelamatan Bursa Saham China

Goncangan bursa saham China ini dinilai menambah masalah bagi pemerintahan Presiden Xi Jinping setelah bergulat dengan ekonomi China melambat.
Gejolak bursa saham China ini telah mendorong pemerintah mengeluarkan langkah-langkah untuk menghentikan gejolak tersebut. Pertama, bank sentral menurukan suku bunga. Kedua, regulator juga menghentikan sementara pelaksanaan penawaran saham perdana/initial public offering (IPO). Ketiga, para broker didorong untuk membeli saham yang dananya besaral dari bank sentral.

Di antara langkah-langkah penghentian gejolak bursa saham tersebut, China Securities Regulatory Commission (CSRC) menyatakan, kalau pemegang saham lebih dari 5 persen dilarang untuk menjual saham selama enam bulan ke depan. Sebelumnya regulator menyatakan, kalau terjadi kepanikan pada perdagagan saham kemarin terutama didominasi investor ritel biasa.

Di sisi lain, bank sentral China juga menyatakan akan melanjutkan memberikan likuditas kepada China Securities Finance Corporation Limited (CSF) untuk menstabilkan gejolak pasar saham. CSF akan memberikan pinjaman kepada broker untuk membeli lebih banyak saham.

CSF, satu-satunya lembaga yang memberikan pinjaman pembiayaan marjin kepada perusahaan sekuritas. Pihaknya menawarkan 250 miliar yuan atau sekitar US$ 45 miliar kepada 21 perusahaan sekuritas untuk membeli saham di pasar modal. (Ahm/Igw)