Sukses

Investor China Masih Belum Yakin Masuk ke Bursa Saham

Bursa saham China cenderung konsolidasi usai mencatatkan kenaikan indeks saham tiga hari berturut-turut.

Liputan6.com, Hong Kong - Bursa saham China bergerak mendatar pada perdagangan saham Selasa pekan ini usai mencatatkan kenaikan dalam tiga hari berturut-turut. Pelaku pasar masih menunggu dan melihat kemungkinan sentimen pasar sudah stabil atau belum.

Indeks saham Shanghai Composite terlihat mendatar setelah reli 2 persen pada Senin pekan ini. Regulator bursa telah menekan fasilitas margin serta menegakkan kontrol perdagangan ketat mulai dari penggunaan nama asli dan nomor identifikasi nasional. Indeks saham Shanghai sempat turun 0,9 persen. Lalu naik 0,8 persen ke level 4.002,47. Indeks saham Shenzhen naik 3,3 persen ke level 2.190,92.

Harga saham Bank of China dan Bank of Communications memimpin pelemahan dengan terpeleset lebih dari 3 persen, hal itu membebani performa indeks saham Shanghai.

Sementara di Hong Kong, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,6 persen. Saham-saham bisnis kasino bergerak reli karena adanya angin segar setelah beberapa kebijakan telah menyakiti bisnis perjudian.

Saham Sands China dan Melco International Development melonjak lebih dari 4 persen sedangkan Wynn Macau melonjak sebesar 3 persen. Meski bursa saham menguat, sejumlah investor masih belum yakin untuk bertransaksi di bursa saham.

"Tidak ada keraguan kalau kenaikan indeks saham yang terjadi artifisial. Ini tidak didorong permintaan. Pertanyaannya adalah apa yang akan terjadi ketika melihat tekanan yang terjadi pasar," kata Alicia Garcia Herrero, Ekonom Natixis untuk Asia Pacific seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (14/7/2015).

Pemerintah memang telah melakukan sejumlah langkah untuk menyelamatkan bursa saham. Kelihatannya langkah tersebut berdampakpositif. Langkah pemerintah untuk menyelamatkan bursa saham mulai dari membantu perusahaan sekuritas membeli saham, menghentikan sementara penawaran saham perdana baru.

Akan tetapi, sejumlah saham yang terdaftar di pasar modal masih dihentikan sementara perdagangannya. Adapun rilis data ekonomi terbaru di China, pinjaman baru terbaru naik menjadi US$ 204 miliar pada Juni. Angka ini melebihi harapan pelaku pasar. Sedangkan pertumbuhan persediaan uang pada Juni 2015 melonjak 11,8 persen.

Selain sentimen dalam negeri, ada kesepakatan Yunani dengan kreditor juga berdampak positif ke bursa saham Asia. Yunani mendapatkan dana talangan baru sekitar US$ 96 miliar, dan ini mendorong Yunani melakukan sejumlah pengetatan dalam beberapa hari mendatang termasuk pemotongan pensiun dan pajak penjualan lebih tinggi. (Ifhsan Lukman H/Ahm)

Video Terkini