Sukses

Sepi Sentimen, IHSG Berpeluang Naik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.850-4.923 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Rilis data ekonomi dalam negeri dan luar negeri akan pengaruhi laju IHSG.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan laju IHSG sempat berada di atas area target support 4.850-4.878. IHSG bahkan mampu berada di area target resistance 4.912-4.923 pada perdagangan saham Kamis 23 Juli 2015. Akan tetapi, kondisi laju IHSG kembali di persimpangan antara kembali melanjutkan pelemahan dengan mulai ada aksi ambil untung dan mencoba bertahan di zona positifnya.

"Konfimasi kondisi laju bursa saham global akan menentukan arah pergerakan IHSG sambil menunggu sentimen dalam negeri. Penguatan diharapkan terjadi meski tipis dengan kecenderungan masih variatif. Tetap cermati sentimen yang ada," ujar Reza dalam ulasannya, Jumat (24/7/2015).

Reza memperkirakan, laju IHSG berada di rentang support 4.880-4.894 dan resistance 4.911-4.920 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawjiaya mengatakan, IHSG berada dalam konsolidasi jangka pendek. IHSG dapat menguat selama support 4.856 masih terjaga. Target resistance di level 4.992 memiliki potensi untuk ditembus dalam waktu dekat. William mengatakan, meski nuansa libur Lebaran masih terasa tercermin dalam transaksi perdagangan saham yang belum bergairah namun kekuatan naik IHSG belum berkurang.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 4.878-4.925 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sentimen dalam negeri dan luar negeri akan pengaruhi laju IHSG. Pertama, Amerika Serikat (AS) akan merilis data klaim pengangguran yang diperkirakan stagnan ke 281 ribu. Sedangkan China akan merilis data manufaktur yang akan bertambah 0,3 ke level 49,7.

"Dari dalam negeri akan merilis data foreign direct investment yang diperkirakan ke level 8,6 persen Year on Year (YoY) dibandingkan sebelumnya di level 14 persen YoY," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sedangkan Reza memilih saham PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) untuk jadi pertimbangan pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis 23 Juli 2015, IHSG ditutup melemah tipis 3,8 poin (0,07 persen) ke level 4.902,84. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.913 dan terendah 4.889. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 137,9 miliar. Sepanjang 2015, investor melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 4,1 triliun.(Ahm/Igw)

Video Terkini