Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam pada perdagangan saham Jumat, 24 Juli 2015. Indeks saham turun 46,25 poin atau hampir menyentuh 1 persen ke level 4.856,59.
Analis PT MNC Securities Sharlita Lutfiah Malik menilai terdapat beberapa sentimen yang menyebabkan kinerja IHSG anjlok. Pertama, karena pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Pelemahan rupiah hingga menembus 13.460 per dollar AS diakibatkan oleh kebutuhan akan dollar yang meningkat tapi pasokan kurang," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (25/7/2015).
Kemudian, kurang baiknya kinerja bursa saham global yang turut menekan indeks saham domestik. "Kalau kita lihat bursa melemah seiring pelemahan bursa global. Seperti saham-saham bluechip Wall Street menurun yaitu Yahoo, Wallmart," tambahnya.
Lalu, penurunan harga komoditas juga menyumbang sentimen negatif pada pasar modal. Di mana emas diperkirakan akan turun sampai US$ 850 per ounces. Tak berhenti di sana, prediksi pelaku pasar akan memburuknya kinerja emiten pada kuartal II 2015 mempengaruhi kinerja IHSG.
Melihat kondisi demikian, Sharlita mengatakan melemahnya indeks menjadi momen untuk akumulasi saham sebagai investasi dalam jangka pendek.
"Ini bisa dijadikan sebagai investasi untuk jangka pendek. Kalau IHSG di zona hijau lebih diutamakan untuk profit taking. Dan tidak disarankan untuk jangka panjang," tandas dia. (Amd/Ndw)
Tak Hanya Rupiah, Ini yang Bikin IHSG Susut Hampir 1%
Terdapat beberapa sentimen yang menyebabkan kinerja IHSG anjlok.
Advertisement