Liputan6.com, Shanghai - Di awal pekan ini, bursa saham China kembali melemah tajam. Indeks saham China Shanghai turun sekitar 8,5 persen. Penurunan indeks saham ini terburuk sejak Juni 2007. Hal itu pun menimbulkan efektivitas penyelamatan bursa saham yang dieksekusi pada akhir Juni.
Adapun indeks saham Shenzhen yang banyak saham teknologi ditutup melemah 7 persen. Bursa saham Hong Kong pun terkena imbas penurunan bursa saham China. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 3,09 persen ke level 24.351,96.
Baca Juga
Penurunan tajam indeks saham ini terjadi di tengah kekhawatiran meningkat terhadap kesehatan ekonomi China. Dari laba industri yang dirilis pada awal pekan, pabrik-pabrik di China kehilangan momentum. Laba turun 0,3 persen pada Juni dibandingkan periode sama tahun lalu.
Advertisement
Di akhir pekan lalu, data manufaktur China pada Juli di bawah harapan analis. Data manufaktur China berada di level 48,2, dan terendah dalam 15 bulan.
Sebelumnya pasar saham China telah sangat stabil dalam beberapa bulan terakhir. Indeks saham Shanghai naik sekitar 150 persen hingga Juni 2015. Akan tetapi, tanda-tanda masalah datang pada pertengahan Juni. Indeks saham Shanghai turun 32 persen.
Hal itu membuat pemerintah China cepat tanggap untuk menahan pelemahan indeks saham China. Bank sentral China memangkas suku bunga ke level terendah. Regulator bursa saham China pun menghentikan sementara penawaran saham perdana baru. Selain itu mengancam para pelaku pasar yang melakukan short selling.
Perusahaan sekuritas pun melakukan pembelian kembali saham setelah mendapatkan dana dari pemerintah China. Langkah tersebut menuai hasil dengan bursa saham relatif tenang selama dua minggu. (Ahm/Gdn)