Liputan6.com, Jakarta - Revisi target harga penawaran pelaksanaan rights issue atau penawaran umum terbatas PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menekan harga saham ADHI pada perdagangan saham Kamis 30 Juli 2015.
Pada penutupan perdagangan saham, 31 Jumat 2015, harga saham ADHI turun 14,61 persen menjadi Rp 2.250 per saham. Harga saham ADHI sempat di level tertinggi Rp 2.635 dan terendah Rp 2.250 per saham.
Baca Juga
PT Adhi Karya Tbk memangkas harga rights issue menjadi Rp 1.510-Rp 2.400 per saham. Sebelumnya perseroan harga rights issue sebesar Rp 2.000-Rp 2.700. Jumlah saham yang ditawarkan pun bertambah dari 1,37 miliar saham menjadi 1,81 miliar saham. Jumlah tersebut sekitar 50,2 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan diperkirakan meraup dana sekitar Rp 2,7 triliun-Rp 4,3 triliun.
Advertisement
Perseroaan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus 2015 untuk melaksanakan rights issue tersebut. Saat ini pemegang saham perseroan antara lain pemerintah Indonesia sebesar 51 persen dan masyarakat 49 persen.
Dari pelaksanaan rights issue ini, perseroan dapat memperoleh dana sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,74 triliun. Setiap pemegang saham sebanyak-banyaknya 100.920 menerima satu saham baru dalam rangka pelaksanaan rights issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Akan tetapi, sentimen negatif itu mulai mereda. Pada perdagangan saham Jumat pukul 10.46 WIB, harga saham ADHI naik 2,89 persen ke level Rp 2.315 per saham. Harga saham ADHI berada di level tertinggi Rp 2.380 dan terendah Rp 2.030 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.687 kali dengan nilai transaksi harian Rp 99,2 miliar.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan penguatan saham PT Adhi Karya Tbk ditopang dari reaksi pelaku pasar yang sudah dapat menerima harga penawaran rights issue PT Adhi Karya Tbk. Pelaku pasar mulai percaya kalau harga rights issuenya tidak dilaksanakan di harga terendah dari penawaran tersebut.
Tak hanya itu, jumlah penawaran saham yang ditambah cukup wajar. Malah Satrio menilai, pelaksanaan rights issue itu juga dapat meningkatkan kapitalisasi pasar saham PT Adhi Karya Tbk dengan jumlah saham yang bertambah di publik. Pemodal juga dinilai tidak akan mengeluarkan uang cukup besar untuk mengeksekusi pelaksanaan rights issue.
"Pelaku pasar sudah mulai confidence kalau harga rights issue tidak dilakukan di harga bawah," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (31/7/2015)..
Satrio memperkirakan, harga rights issue dipatok di atas harga Rp 1.510 per saham. Harga saham ADHI tertekan kemarin, Satrio menilai, lantaran pelaku pasar khawatir dengan revisi target harga rights issue Adhi Karya. Kemungkinan revisi target harga rights issue dilakukan mengingat pasar saham yang sedang tertekan. (Ahm/)