Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)Â mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 2,30 triliun pada semester I tahun 2015. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,52 triliun, laba tersebut turun sebanyak 8,4 persen.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa, Christian Kartawijaya mengatakan, penurunan laba tersebut disebabkan menurunnya volume penjualan domestik. Pada Januari hingga Juni 2015, penjualan semen domestik tercatat sebesar 8,2 juta ton. Jumlah itu, lebih rendah atau turun 7,7 persen dari penjualan semester I 2014 yang tercatat 9 juta ton.
Penurunan ini sejalan dengan melemahnya permintaan semen domestik nasional yang juga menurun 4 persen. Sehingga, pasar perseroan menurun dari 30,5 persen semester I 2014 menjadi 29,1 persen semester I 2015. "Penurunan volume konsumsi Indonesia turun, kami tak bisa cegah itu," kata dia Jakarta, Senin (3/8/2015).
Di sisi lain, volume penjualan semen dan clinker ekspor justru meningkat sebesar 72,5 persen dari 42,4 ribu ton menjadi 73,2 ribu ton.
Christian melanjutkan, pendapatan bersih perseroan juga menurun 6,6 persen menjadi Rp 8,87 triliun. Semester I tahun 2014 perseroan mencatatkan pendapatan bersih Rp 9,49 triliun.
Sedangkan beban pokok pendapatan menurun dari Rp 5,28 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 4,88 triliun atau sebanyak 7,7 persen. Beban usaha perseroan juga mengalami penurunan sebesar 4,4 persen dari Rp 1,5 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 1,43 triliun semester I tahun ini.
EBITDA perseroan menurun sebanyak 4,7 persen menjadi Rp 3,06 triliun pada enam bulan tahun ini. Semester I tahun 2015 tercatat Rp 3,21 triliun. (Amd/Gdn)
Permintaan Semen Turun, Laba Indocement Tergerus
Pendapatan bersih Indocement juga menurun 6,6 persen menjadi Rp 8,87 triliun.
Advertisement