Sukses

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Tujuh Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.712-4.856 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dapat menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu dapat terjadi asal ditopang dari aksi beli di sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG sedang berusaha melakukan manuver penguatan menuju target resistance 4.856 di tengah tekanan berbagai berita negatif termasuk kenaikan inflasi yang berada dalam tahap wajar usai Lebaran.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Juli 2015 mencapai 0,93 persen. Angka ini sama dengan tingkat inflasi pada Juli 2014. Berdasarkan indeks harga konsumen (IHK), 80 kota tercatat mengalami inflasi dan 2 kota deflasi.

"IHSG sedang berusaha menuju target resistance 4.856 di tengah tekanan berbagai berita negatif termasuk kenaikan inflasi. Hal ini tentunya dapat disikapi dengan wajar oleh investor. Potensi menembus level resistance terlihat cukup kuat, support terjaga di level 4.712," kata William dalam ulasannya, Selasa (4/8/2015).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi beli pelaku pasar di sejumlah saham kapitalisasi besar mau pun lapis kedua melawan aksi jual akibat penurunan regional dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Rekomendasi melirik emiten berkapitalisasi besar yang menjadi penggerak IHSG untuk melanjutkan kenaikan menuju 4.825-4.895," kata Yuganur.

Ia memperkirakan, level support IHSG berada di kisaran 4.710-4.650-4.550 dan resistance di kisaran 4.825-4.895-4.985.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Sedangkan William memilih saham WIKA, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Rekomentasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Aksi pembelian lebih agresif dari pelaku pasar di emiten konstruksi BUMN ini pasca tren turun selama tiga minggu mulai berubah ke ara lebih positif menandakan kenaikan dapat diteruskan hingga Rp 2.825.

Yuganur menyarankan masuk saham PT Wijaya Karya Tbk di level pertama Rp 2.655. Kemudian masuk level kedua Rp 2.595, dan cut loss point Rp 2.475.

"Trading saham PT Wijaya Karya Tbk di kisaran Rp 2.825. Saham Wijaya Karya diperdagangkan dengan price earning 66,9 kali, price book value (PBV) 3,32 kali dan return on equity (ROE) 4,96 persen," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)