Sukses

Wall Street Menguat 4%, Pemulihan Terbaik Sejak 2011

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 616 poin atau 3,95 persen ke level 16.285.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/8/2015). Pemulihan setelah empat hari berturut-turut mengalami tekanan yang cukup kuat.

Selain karena memang sudah terlalu dalam penurunan sebelumnya, penguatan pada perdagangan tersebut juga dipicu oleh komentar yang dikeluarkan oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), William Dudley yang menyatakan kenaikan suku bunga pada September mendatang mendekati rencana setelah melihat data-data ekonomi yang ada.

Mengutip CNBC, Rabu (26/8/2015), rata-rata indeks acuan utama ditutup menguat dengan kisaran 4 persen. Merupakan penutupan terbaik sejak 2011.

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 616 poin atau 3,95 persen ke level 16.285. Standard & Poor 500 juga bergerak hampir sama, menguat 3,9 persen atau 72 poin ke level 1.940,51. Sedangkan Nasdaq naik 4,24 persen atau 191 poin ke level 4.697,54.

Pergerakan Wall Street pada Rabu ini sangat bvertolak bekalang dengan perdagangan sehari sebelumnya atau pada Selasa (25/8/2015), yang tercatat mengalami penurunan rata-rata 3 persen. Aksi jual juga terjadi pada perdagangan di awal pekan.

"Ini reli yang cukup bagus, namun sebenarnya indeks belum mencapai titik terendah," jelas CEO Chaikin Analytics, Marc Chaikin. "Pergerakan indeks ini hanya sementara dan secara teknikal dapat dilihat hanya merupakan pembalikan sementara saja. Sangat khas," tambahnya.

Pendorong terbesar kenaikan Wall Street ini sebenarnya komentar dari salah satu Gubernur The Fed mengenai data ekonomi. Terakhir, data ekonomi yang keluar adalah mengenai pesanan barang tahan lama.

Dalam laporannya, pesanan barang tahan lama pada Juli kemarin mengalami kenaikan 2,2, persen, di atas harapakan para analis yang memperkirakan akan naik 0,1 persen, namun turun dari bulan sebelumnya yang berada di angka 3,4 persen.

"Pasar AS telah memiliki banyak data ekonomi yang cukup baik. "Kuatnya data mengenai barang pesanan tahan lama ini cukup menjadi kejutan besar pula," kata Analis Voya Investment Management, Doug Cote. (Gdn/Ahm)

 

Video Terkini