Sukses

IHSG Berpeluang Naik, Cermati Tujuh Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali menguat menjelang akhir pekan ditopang sentimen regional dan domestik.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat kembali menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Hal itu ditopang dari sentimen eksternal dengan isu bank sentral Eropa akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan menggelontorkan dana.

"IHSG masih cenderung menguat. Kondisi bursa saham regional masih positif ditambah spekulasi bank sentral Eropa akan lanjutkan quantative easingnya jadi sentimen positif," ujar Satrio, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (4/9/2015).

Ia mengatakan, gerak IHSG akan berada di level resistance 4.509 dan support 4.427 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menilai, nilai tukar rupiah melemah ke titik terendah sejak 10 tahun terakhir tidak mempengaruhi minat pelaku pasar untuk membeli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua.

Hal itu mengingat ada sejumlah emiten yang juga sudah asumsikan kurs rupiah di kisaran Rp 14.500. Sentimen itu mendorong IHSG dapat berlanjut naik mendekati level psikologis 4.500. Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level 4.350-4.270-4.190 dan resistance 4.509-4.550-4.655.

Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG dapat melakukan manuver kenaikan yang bersifat teknikal. Potensi melanjutkan kenaikan masih terlihat dengan level support 4.336 dan resistance 4.470 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

William mengatakan, ada sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Yuganur memilih saham WIKA, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham WIKA untuk diperhatikan pelaku pasar. Pihaknya melihat koreksi di emiten konstruksi BUMN sudah melewati fase downtren minor dan berubah ke potensi pembentukan minor uptren baru menuju Rp 2.905.

Ia merekomendasikan saham WIKA untuk masuk di level pertama Rp 2.835, level kedua Rp 2.775, dan cut loss point Rp 2.695. (Ahm/Igw)