Sukses

Paket Kebijakan Ekonomi Bakal Beri Angin Segar ke IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.280-4.400 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen dalam negeri menjadi motor utama penggerak IHSG.

"Pasar spekulasi paket kebijakan yang bakal keluar, stimulus yang cukup baik," kata Analis PT First Asia Capital David Sutyanto kepada Liputan6.com, Rabu (9/9/2015).

Pemerintah dikabarkan akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi pada Rabu pekan ini. Paket kebijakan ekonomi diharapkan dapat kembali mendongkrak dan menggairahkan investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari luar negeri penggerak indeks saham terkait keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga acuan. "Yang di luar negeri ada spekulasi The Fed belum akan menaikan suku bunga," tambahnya.

David memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.280. Sedangkan resistance pada level 4.400.Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak variatif pada perdagangan saham Rabu. Indeks saham bergerak di antara level support 4.305 sedangkan resistance 4.360.

Dari dalam negeri, IHSG akan digerakkan oleh sentimen rilis data penjualan ritel yang diperkirakan naik ke level 24,40 persen Year on Year (YoY), dibandingkan sebelumnya 22,9 persen.

"Dari Jepang akan merilis data consumer confidence atau kepercayaan konsumen yang diperkirakan ke level 40,22 dari sebelumnya di level 40,3," tulis riset tersebut.

David merekomendasikan akumulasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).Sedangkan, PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

IHSG ditutup menguat 17,22 poin atau menguat 0,40 persen ke level 4.318,59 pada perdagangan saham Selasa 8 September 2015.Indeks saham LQ45 menguat 0,37 persen ke level 726,62. Tapi, investor asing masih melakukan aksi jual sebanyak Rp 700 miliar. (Amd/Ahm)

Video Terkini