Sukses

Bursa Saham Asia Menghijau, IHSG Naik 28 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 28,68 poin ke level 4.347,27 pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu ditopang dari penguatan bursa saham Asia.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (9/9/2015), IHSG menguat 28,68 poin (0,66 persen) ke level 4.347,27. Indeks saham LQ45 mendaki 0,77 persen ke level 732,23. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX melemah 0,08 persen.

Ada sebanyak 169 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 112 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Sedangkan 84 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 250.440 kali dengan volume perdagangan 5,27 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,83 triliun.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.366,24 dan terendah 4.323,55. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,03 persen. Sektor saham perkebunan naik 4,9 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu disusul sektor saham aneka industri mendaki 3,18 persen, dan sektor saham tambang menguat 1,4 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 14.255 per dolar Amerika Serikat (AS).

Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penggerak indeks saham dan mencatatkan keuntungan. Saham LSIP naik 11,74 persen ke level Rp 1.190 per saham, saham INCO mendaki 8,7 persen ke level Rp 1.500 per saham, dan saham KREN menguat 6,61 persen ke level Rp 1.290 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham UNTR melemah 2,7 persen ke level Rp 18.000 per saham, saham BSDE melemah 2,01 persen ke level Rp 1.465 per saham, dan saham PNLF tergelincir 1,35 persen ke level Rp 219 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG mampu dapat bergerak di zona hijau ditopang dari penguatan bursa saham Asia. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas seiring pelaku pasar mengantisipasi pengumuman paket kebijakan oleh pemerintah.

"Pelaku pasar tegang antisipasi paket kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Ada aksi jual signifikan terjadi sehingga kenaikan IHSG tidak terlalu besar bila dibandingkan bursa saham Asia lainnya," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Meski demikian, Satrio menilai sinyal IHSG masih positif sehingga berpeluang naik ke depan. Pe Selain itu, kekhawatiran terhadap ekonomi China berkurang sehingga berdampak positif ke bursa saham Asia, dan diharapkan menjalar ke IHSG. Namun Satrio melihat sentimen internal membatasi penguatan IHSG.

Bursa saham Asia bergerak positif pada hari ini. Indeks saham Nikkei naik 7,71 persen ke level 18.770, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 4,1 persen ke level 22.131,31, dan indeks saham Singapura menanjak 1,38 persen ke level 2.925.(Ahm/Igw)