Sukses

Rupiah Bertahan di 14.400 per Dolar AS, IHSG Susut 14 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 14,64 poin ke level 4.332,51 pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditambah antisipasi pertemuan bank sentral AS dan Bank Indonesia (BI) mempengaruhi IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (16/9/2015), IHSG melemah 14,64 poin (0,34 persen) ke level 4.332,51. Indeks saham LQ45 melemah 0,50 persen ke level 728,93. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,30 persen.

Ada sebanyak 121 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Akan tetapi, 139 saham melemah sehingga menyeret ke zona merah. Namun 89 saham lainnya diam di tempat.Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 209.634 kali dengan volume perdagangan saham 5,08 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,49 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,58 persen, disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,48 persen, dan sektor saham perdagangan menguat 0,43 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang jadi penggerak indeks saham dan mencatatkan keuntungan antara lain saham BKSL naik 12,16 persen ke level Rp 83, saham KREN mendaki 6,93 persen ke level Rp 1.620 per saham, dan saham INCO menguat 5,52 persen ke level Rp 1.530 per saham.Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan pada hari ini. Saham PT Adhi Karya Tbk turun 6,31 persen ke level Rp 1.930 per saham. Pelemahan saham Adhi Karya ini juga cukup membebani sektor saham konstruksi, lalu disusul saham ASII melemah 2,07 persen ke level Rp 5.900 per saham, dan saham SMGR tergelincir 3 persen ke level Rp 9.700 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan pelaku pasar mengantisipasi pengumuman suku bunga bank sentral AS dan Bank Indonesia (BI) sehingga membuat IHSG bergerak konsolidasi.

Pelaku pasar dinilai cenderung menahan diri untuk masuk dan menjual saham di pasar modal Indonesia.Selain itu, tekanan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga mempengaruhi persepsi pelaku pasar.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS juga mempengaruhi. Pelaku pasar jadi cenderung menunggu karena melihat depresiasi rupiah yang terjadi," kata William.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah berada di kisaran 14.454 per dolar AS pukul 16.00 WIB. Bursa saham Asia cenderung menguat dengan indeks saham Nikkei naik 0,81 persen ke level 18.171,6, indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 2,38 persen ke level 21.966, dan indeks saham Singapura menguat 1,07 persen ke level 2.872,47. (Ahm/Gdn)