Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada hari terakhir perdagangan saham pekan ini. Gerak IHSG bersifat teknikal memanfaatkan pelemahan beberapa hari lalu.
Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, pelaku pasar saat ini hanya menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan.
"Saat ini sentimen The Fed, karena pelaku pasar sendiri masih nunggu, yang penting kepastian dari mereka," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Advertisement
Dia mengatakan, pelaku pasar sendiri berharap supaya kenaikan suku bunga terjadi. "Yang ditunggu pasar naik dulu, tipis tidak masalah," tambahnya.
Sementara itu, dari dalam negeri masih minim sentimen positif. Berita Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan dianggap tak memberikan pengaruh banyak ke perdagangan saham.Kiswoyo menuturkan, indeks saham akan bergerak pada level support 4.300 dan resistance pada level 4.450.
Senada, riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat. Pelaku pasar menunggu keputusan The Fed yang diperkirakan stagnan pada level 0,25 persen."AS akan merilis data initial jobless claims yang diperkirakan ke level 277 ribu dari sebelumnya 275 ribu," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.350 dan resistance 4.445. Untuk saham, Kiswoyo merekomendasikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
IHSG ditutup menguat sebanyak 45,87 poin atau sebanyak 1,06 persen ke level 4.378,38 pada perdagangan saham Kamis 17 September 2015. (Amd/Ahm)