Liputan6.com, Hong Kong - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) terjatuh pada pembukaan perdagangan Rabu (23/9/2015). Penurunan bursa saham di kawasan Asia ini telah terjadi selama tiga hari. Jatuhnya bursa Asia ini karena aksi jual yang dilakukan oleh para pelaku pasar.
Mengutip Bloomberg, Indeks Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) telah mengalami penurunan 0,4 persen menjadi 402 pada pukul 08.01 di Hong Hong. Sebagian besar emiten komoditas memimpin pelemahan karena terjadi penurunan harga bahan tambang.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tenggelan 1,1 persen. Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru juga melemah 0,1 persen.
Kontrak berjangka untuk Nikkei 225 Stock Average merosot 2,6 persen di Singapura. Sedangkan pasar saham Jepang saat ini tutup karena libur nasional.
"Kepercayaan investor menjadi sangat rapuh dalam beberapa tahun terakhir. Setiap sentimen yang ada meskipun hanya kecil bisa berimbas cukup besar," tutur Wells Fargo Advantage Funds, Menomonee Falls, Wisconsin, AS, Brian Jacobsen.
Sebenarnya yang ada saat ini China memang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun perlambatan yang terjadi tidak setinggi perkiraan awal dari para analis dan ekonom. Namun pasar melihatnya hanya sebagian yaitu mengenai perlambatan saja.
"Saya rasa kita perlu melihat apa yang dikatakan oleh para pengampu kebijakan di China mengenai keadaan sesungguhnya di sana," tuturnya.
Saat ini, para investor memang sedang menunggu pengumuman data ekonomi mengenai pertumbuhan manufaktur di China. Sebagian besar analis melihat bahwa penurunan yang akan terjadi lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun pemerintah China sendiri yakin bahwa penurunan yang akan terjadi tidak akan besar. (Gdn/Ndw)
Aksi Jual Tekan Bursa Asia
Indeks Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) telah mengalami penurunan 0,4 persen menjadi 402 pada pukul 08.01 di Hong Hong.
Advertisement