Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu dipengaruhi dari bursa saham Asia cenderung melemah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (8/10/2015), IHSG naik tipis 4,3 poin (0,10 persen) ke level 4.491,43. Di awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat naik 15 poin ke level 4.502. Gerak IHSG pun fluktuaktif dengan kecenderungan melemah hingga akhirnya tetap di zona hijau.
Baca Juga
IHSG sempat berada di level tertinggi 4.537,25 dan terendah 4.484,67 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Ada sekitar 142 saham menghijau sehingga mampu membuat IHSG bertahan di zona hijau.
Advertisement
Sedangkan 138 saham melemah sehingga menyeret IHSG naik terbatas. 95 saham lainnya diam di tempat.Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sektiar 290.128 kali dengan volume perdagangan saham 5,67 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,46 triliun.Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perkebunan turun 1,67 persen, disusul sektor saham industri dasar melemah 1,12 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,88 persen dan sektor saham barang konsumsi turun 0,19 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi beli. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 600 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 700 miliar.
Pada Kamis sore pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi 13.875. Bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,99 persen ke level 18.141, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,71 persen ke level 22.354,91 dan indeks saham Singapura susut 0,64 persen ke level 2.942,72.
Saham-saham yang menguat pada perdagangan saham hari ini antara lain saham GIAA naik 5,08 persen ke level Rp 331 per saham, saham ASII mendaki 3,27 persen ke level Rp 6.325 per saham, dan saham BSDE menanjak 3,49 persen ke level Rp 1.630 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham KLBF turun 6,25 persen ke level Rp 1.500 per saham, saham TAXI melemah 9,72 persen ke level Rp 325 per saham, dan saham KIJA merosot 4,57 persen ke level Rp 188 per saham.
Analis Senior PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, IHSG menguat terbatas seiring ada aksi ambil untung atau profit taking. Hal itu terjadi lantaran aksi ambil untung setelah IHSG menguat tajam dalam beberapa hari ini.Sentimen lainnya ditambah dari nilai tukar rupiah melemah terbatas. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tertahan di kisaran 13.800.
"Pelaku pasar mulai berpikir adanya rebound untuk dolar AS. Akan tetapi pelemahan rupiah ini hanya sesaat," kata Alfatih saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Igw)