Liputan6.com, New York - Harga emas naik pada perdagangan Kamis, mencatatkan sisi kelima dalam level tertingginya dalam 4 bulan terakhir. Keuntungan pada hari Kamis menopang kenaikan harga emas.
Spekulasi pada tren penurunan logam tumbuh sementara emas didukung oleh penurunan mata uang dolar dalam beberapa pekan terakhir.
Emas untuk pengiriman Desember naik US$ 7,7 atau 0,7, dan bertengger di US$ 1.187,5 per ons pada perdagangan Comex. Itu adalah level tertinggi sejak Juni dari kebanyakan kontrak pembelian yang aktif.
Advertisement
Year to date, harga naik 0,3 persen dari harga US$ 1.164,1 pada Desember lalu.
"Reli terakhir didukung oleh penurunan mata uang dolar yang terjadi selama 3 pekan terakhir ini, dan rendahnya spekulan yang bergantung pada logam berharap bisa menembus US$ 1.000," ujar Ken Ford, Presiden Warwick Valley dikutip dari Marketwatch, Jumat (16/10/2015).
Dolar memang tengah melemah dalam pekan-pekan terakhir ini, serta diracuni dari kehilangan pada pekan ini, sementara harapan the Fed menaikkan suku bunganya tahun ini sirna. Namun, indeks pada Kamis lalu, menunjukkan klaim angka pengangguran turun ke level terendah sejak 1970.
"Emas tengah berada di titik favoritnya," ujar Ford.
"Ada beberapa alasan kenapa emas cenderung naik, termasuk ada musim nikah di India.," katanya. (Zul/Ahm)*