Sukses

Sentimen The Fed Masih Tinggi, Wall Street Ditutup Menguat

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) ditutup naik 74,22 poin atau 0,43 persen ke level 17.215,97.

Liputan6.com, New York - Bursa Saham di Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Pemicu penguatan Wall Street masih dari sentimen penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed).

Mengutip CNBC, Sabtu (17/10/2015), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) ditutup naik 74,22 poin atau 0,43 persen ke level 17.215,97. S&P 500 juta menguat 9,25 poin atau 0,46 persen ke level 2.033,11. Tak berbeda jauh, Nasdaq ditutup perkasa level 4.886,69 atau naik 0,34 persen.

Meskipun data-data ekonomi AS yang telah keluar pada pekan ini tak selalu baik, namun sentimen dari rencana kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan tertunda masih mewarnai aksi beli dari pelaku pasar sehingga mendorong bursa saham AS menguat.

"Data inflasi yang masih belum naik menjadi berita baik di tengah berita buruk karena kenaikan suku bunga akan tertunda," jelas Kepala Investasi BMO Private Bank, Jack Ablin.

S&P 500 ditutup di level positif dalam tiga pekan berturut-turut, merupakan pertama kalinya yang terjadi sejak Mei lalu. Sedangkan DJIA dan Nasdaq juga mengalami hal yang sama, untuk pertama kalinya sejak Februari lalu.

"Saya rasa aksi beli ini akan tetap bertahan dalam beberapa hari ke depan dan kemudian akan mengalami penurunan." jelas Analis Teknikal BTIG, Katie Stockton.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, Wall Street juga ditutup menguat karena ditopang penguatan saham Bioteknologi dan juga saham-saham di sektor finansial.

Saham kesehatan S&P 500 lompat 2,2 persen meski ada prediksi yang mengecewakan dari HCA Holsings yang jatuh 5 persen ke US$ 72,21. Sementara saham bioteknologi Nasdaq, juga lompat 4,4 persen setelah sebelum penutupan mengalami reli yang tajam.

Selain itu, saham-saham di sektor finansial juga ikut mendorong penguatan bursa saham AS. Saham Citigroup naik 4,4 persen ke US$ 52,97 hasil kinerja kuartalan perusahaan tersebut mengalahkan perkiraan analis. Sementara saham Goldman Sachs naik 3 persen ke level US$ 184,96 persen. (Gdn/Ndw)