Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Gerak IHSG dipengaruhi sentimen domestik dan regional.
Pengamat pasar modal Alfred Nainggolan mengatakan, pelaku pasar menanti keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 27-28 Oktober 2015. Menurut Alfred, pelaku pasar meyakini jika bank sentral Amerika Serikat (AS) menunda kenaikan suku bunga. Hal tersebut membuat pelaku pasar cenderung waspada.
"Memang pasar menunggu jelang akhir pekan ada banyak informasi, dari luar FOMC meskipun sejauh ini optimis tidak akan naik suku bunga, pelaku pasar lebih baik menunggu sehingga tak melakukan aksi pembelian," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Advertisement
Dari domestik pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi makro RI terutama realisasi inflasi Oktober. Dia memprediksi inflasi cenderung terkendali.
"Sejauh ini justru kita melihat angka indeks 4.700 pasar yakin akan penurunan BI rate di November dan inflasi di bawah 4 persen. Angka indeks 4.700 mengarah ke sana," tutur Alfred.
Alfred memperkirakan, IHSG bergerak pada level support 4.660 dan resistance di level 4.720. Sedangkan Analis PT Investa Saran Mandiri Tbk Hans Kwee mengatakan laporan keuangan kuartal III 2015 masih mengiringi pergerakan IHSG. Dengan ekspektasi positif menjadi pendorong indeks saham.
"Masih seputar laporan keuangan dan sentimen positif rencana quantitative easing Euro dan penurunan bunga China. Menjelang data pertumbuhan AS" ujar Hans.
Hans menuturkan, IHSG berpotensi menguat dengan rentang support 4.675-4.627 dan resistance pada level 4.720-4.774.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG akan bergerak menguat pada perdagangan saham Selasa. IHSG akan bergerak pada level support 4.666 dan resistance pada level 4.720.
PT Sinarmas Sekuritas mengungkapkan, IHSG digerakkan sentimen regional dengan Amerika Serikat (AS) akan merilis data rumah.
"Dari AS akan merilis data new home sales yang diperkirakan ke level minus 1 persen MoM dari sebelumnya di level 5,7 persen MoM," tulis riset tersebut.
Alfred merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Agung Podomora Land Tbk (APLN), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).
Riset PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) untuk dicermati pelaku pasar.
IHSG ditutup menguat sebanyak 38,56 poin atau sebanyak 0,83 persen ke level 4.691,71 pada perdagangan saham Senin 26 Oktober 2015. Indeks saham LQ45 naik 1,01 persen ke level 812,89.(Amd/Ahm)