Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak konsolidasi di awal pekan ini. Sejumlah rilis data makro ekonomi dan laporan kinerja keuangan akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih bergerak dalam rentang konsolidasi. Level support IHSG masih cukup kuat di kisaran 4.454.
Baca Juga
William menuturkan, bila level support mampu dipertahankan maka potensi kenaikan IHSG akan cukup besar untuk menembus target resistance terdekat di level 4.589.
Advertisement
"Pola pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data ekonomi dalam negeri, konsolidasi terjadi lebih disebabkan oleh rilis data laporan keuangan emiten yang memiliki kecenderungan kurang menggembirakan," ujar William dalam ulasannya, Senin (2/11/2015).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan mencoba menguat dengan pergerakan di kisaran 4.425-4.580 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Ia menuturkan, peluang penguatan IHSG juga didukung dari IHSG sudah alami area jenuh jual dengan momentum yang mulai terkonsolidasi positif.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada menuturkan, rilis data ekonomi seperti inflasi diharapkan dapat memberikan sentimen positif untuk IHSG sehingga mengurangi potensi pelemahan IHSG. Ia menilai, IHSG masih rentan melemah seiring kinerja emiten yang cukup bertahan juga belum mampu menghalau pelemahan IHSG.
IHSG juga masih menyimpan utang di level 4.346-4.381 sehingga masih berpotensi terjadinya pelemahan jika sentimen yang ada tidak cukup kuat untuk menahan aksi jual."IHSG akan berada di rentang support 4.420-4.445 dan resistance 4.465-4.501," kata Reza.
Untuk rekomendasi saham, Lanjar memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (AALI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sedangkan William memilih saham INDF, JSMR, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
IHSG ditutup kembali terkoreksi 16,84 poin atau 0,38 persen ke level 4.450 pada Jumat 30 Oktober 2015. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu aksi jual investor asing di tengah ketidakpastian suku bunga bank sentral AS. Aksi jual investor asing mencapai Rp 4,73 triliun sepanjang Oktober 2015. (Ahm/Igw)