Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran US$ 200 juta sampai US$250 juta untuk tahun depan. Sebagian besar belanja modal tersebut akan digunakan untuk kegiatan pengembangan perusahaan.
Direktur Keuangan United Tractors, Iwan Hadiantoro mengatakan, anggaran belanja modal perseroan di 2016 lebih rendah jika dibandingkan dengan 2015.
United Tractors memang sengaja menurunkan anggaran belanja modal di tahun depan setelah mempertimbangkan harga komoditas yang belum beranjak menguat. Maklum, produk-produk United Tractors selama ini banyak digunakan untuk sektor pertambangan yang berkaitan dengan komoditas.
"Tahun depan kami tidak berharap banyak, biasanya paling besar di mining. Kalau kondisi memang bagus capex bisa di angka US$ 300 juta tapi saat ini kami anggarkan US$ 200 juta hingga US$ 250 juta dulu," kata dia di Jakarta, Senin (9/11/2015).
Dia melanjutkan, untuk 2015 ini, perseroan mengalokasikan capex di kisaran US$ 300 juta atau sekitar Rp 4 triliun. Hingga September 2015, perseroan telah menyerap Rp 2,2 triliun.
Dengan harga komoditas yang rendah, perseroan pun mengambil langkah lain dengan menggenjot sektor konstruksi dan infrastruktur melalui anak usahanya PT Acset Indonusa (ACST).
Direktur Utama United Tractors, Gidion Hasan menuturkan, hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah menggenjot infrastruktur.
"Kami harap ketika sektor komoditas seperti kelapa sawit dan tambang batubara melemah ada percepatan infrastuktur dengan government spending yang besar," tuturnya.
Pihaknya juga berharap, pada penjualan perseroan di sektor produk dan support unit seperti service dan suku cadang alat berat.
"Produk support, ini yang menjadi strategi kami ke depan. Kita harap produk dan support unit and service akan tumbuh 6 persen hingga 8 persen," tandas dia. (Amd/Gdn)