Sukses

Bakrie Telecom Akan Restrukturisasi Utang

PT Bakrie Telecom Tbk sedang menunggu keputusan dari OJK untuk membereskan utangnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) berusaha melunasi utang sebanyak Rp 7 triliun. Adapun langkah yang ditempuh adalah dengan merestukturisasi utang.

Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Jastiro Abi mengatakan, untuk langkah tersebut sedang menunggu keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kita tunggu dari OJK, pengajuan sudah lama dari Februari. Kita suruh tunggu saja. Kita ikuti aturan yang berlaku. Yang Rp 7 triliun itu yang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," kata dia di Jakarta, Senin (9/11/2015).

Dia mengatakan, manajemen juga tengah berusaha melunasi utang pemerintah sebanyak Rp 1,2 triliun. Dia mengatakan, perseroan sedang berupaya mencicil kendati menolak restrukturisasi saham. "Dibayar. Kita bayar secara bertahap," tutur Jastiro.

Sementara itu, PT Bakrie Telecom Tbk berupaya mengembang sayap dengan merambah bisnis digital dan meninggalkan CDMA. Untuk itu, perseroan meluncurkan aplikasi ESIAtalk, yakni aplikasi untuk chatting dan panggilan suara memanfaatkan jaringan internet.

Aplikasi tersebut dilincutkan April 2015. Dua bulan setelah peluncuran aplikasi tersebut digunakan 200 ribu pengguna aktif. "Mau tak mau kita harus keluar dari CDMA. Handset sudah tidak ada di dunia. Yang kita lakukan masuk ke digital, meluncurkan ESIAtalk," tandas dia.

Berdasarkan laporan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bakrie Telecom Tbk membukukan liabilitas sebesar Rp 12,49 triliun pada 30 Juni 2015 dari posisi 31 Desember 2014 sebesar Rp 11,46 triliun. Perseroan memiliki total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 6,9 triliun pada 30 Juni 2015. (Amd/Ahm)*