Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan mulai membangun pabrik semen di Kabupaten Pidie, Aceh pada tahun depan. Pabrik yang akan dibangun tersebut merupakan hasil joint venture atau patungan dengan perusahaan daerah.Â
Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni mengatakan, perseroan saat sedang melakukan studi kelayakan terkait pembangunan pabrik tersebut. "Sekarang dalam proses penyelesaian feasibility study, memastikan dampak lingkungannya lingkungan. Jika sudah selesai maka masuk ke engineering dan tahun depan kami siapkan groundbreaking," katanya di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Suparni mengatakan, pabrik tersebut diperkirakan menghabiskan biaya investasi Rp 3,5 triliun. Nilai tersebut tidak termasuk dengan biaya infrastruktur. Untuk membangunnya, perseroan membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun.
Baca Juga
Baca Juga
"Mesin limit per ton kapasitas US$ 122 per ton kapasitas, kalau bangunnya 2,5 juta ton berarti pada kisaran Rp 3,5 triliun. Itu mesin produksinya. Kan harus ada jalan, pelabuhan," ujarnya.
Untuk pembangunan tersebut, perseroan menyatakan bakal menggunakan dana internal serta dana pinjaman. Pihaknya menegaskan, perseroan akan menjadi pemilik mayoritas pabrik semen tersebut. "Kami mayoritas lebih 70 persen, partnernya lokal, pengusaha lokal mereka punya tanah," tuturnya.
Sebelumnya, Semen Indonesia dan PT Semen Kupang, juga berencana untuk membangun pabrik Semen Kupang 3. Suparni mengatakan, pembangunan pabrik ini‎ adalah untuk mencukupi kebutuhan khususnya di kawasan Timur Indonesia.
"Ini untuk memenuhi pasokan di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Pabriknya akan dibangun di sana," kata Suparni.
Dia mengatakan, dibangunnya pabrik semen ini juga sebagai antisipasi banyaknya permintaan dari pembangunan proyek infrastruktur. Diketahui vpemerintah tengah gencar membangun proyek infrastruktur.
"Baru akan feasibility studies dan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Kapasitasnya 1,5 juta ton," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Hary Sampurno‎ mengatakan, investasi ini merupakan salah satu yang terbesar. Di Nusa Tenggara Timur. "Saya dikasih tahu ini investasi terbesar dari zaman Portugis,"
Advertisement
Dia juga berharap, pabrik semen ini tak hanya memasok kebutuhan untuk dalam negeri, melainkan bisa diekspor. (Amd/Gdn)