Sukses

Tak Ada Sentimen Besar, Bursa Asia Bergerak Mendatar

Indeks MSCI Asia Pasifik tak berubah dan menetap di 133,06 pada pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Saham-saham di kawasan Asia (bursa Asia) tak banyak bergerak. Belum adanya sentimen yang kuat membuat pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu untuk bertransaksi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (12/11/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik tak berubah dan menetap di 133,06 pada pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang. IndeksTopix Jepang melemah 0,1 persen karena yen menguat terhadap dolar AS.

Indeks S&P/SZX 50 Selandia Baru naik 0,2 persen dan INdeks S&P/ASX 200 turun 0,4 persen. Pasar China dan Hong Kong belum dibuka.


"Saat ini di Asia belum ada faktor yang bisa membuat indeks saham bergerak menguat," jelas Executive Officer Ichiyoshi Asset Management Co, Tokyo, Jepang, Mitsushige Akino.

Saat ini sentimen yang masih menggelayuti bursa Asia adalah rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed). Sinyal yang diberikan oleh Gubernur The Fed Janet Yellen adalah ada kemungkinan mereka akan menaikkan suku bunga pada Desember ini.

Namun memang mereka akan melihat dahulu data-data ekonomi. Dua indikator utama dalam menentukan kenaikan tersebut adalah angka inflasi dan juga data tenaga kerja.

Selain itu, sentimen dari China juga masih tetap mempengaruhi gerak bursa Asia. Saat ini China yang merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua telah mengalami penurunan. Hal tersebut membuat pelaku pasar melihat bahwa apa yang terjadi di China bisa mempengaruhi dunia.

Pada perdagangan dua hari terakhir, bursa Asia bergerak melemah karena kekhawatiran investor akan pelemahan ekonomi China. Pada hari ini data-data yang bakal dikeluarkan oleh otoritas China antara lain data penjualan ritel, data produksi pabrik dan juga data realisasi investasi. (Gdn/Ndw)