Sukses

The Fed Rilis Hasil Rapat Oktober, Wall Street Menguat

Dow Jones Industrial Averange naik 175,24 poin atau 1 persen ke 17.664,74.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat dengan Indeks Standard & Poor 500 mencapai titik tertinggi setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) mengeluarkan dokumen hasil pertemuan mereka yang dilakukan pada Oktober 2015 kemarin. Dalam rilis tersebut the Fed memperlihatkan keyakinannya bahwa kemungkinan besar suku bunga akan naik pada Desember nanti.

Mengutip Reuters, Kamis (19/11/2015), Dow Jones Industrial Averange naik 175,24 poin atau 1 persen ke 17.664,74 dan Indeks S&P 500 menguat 22,28 poin atau 1,09 persen ke 2.072,72. Sedangkan indeks Nasdaq Composite terdongkrak 62,01 poin atau 1,24 persen ke 5.024,02.

Para pejabat Bank Sentral AS pada pertemuan kebijakan di Oktober lalu memperlihatkan secara jelas bahwa besar kemungkinan suku bunga akan naik pada Desember nanti. Namun dalam pertemuan tersebut juga terlihat mereka memperdebatkan adanya potensi ekonomi AS bisa bergeser kembali ke level yang lebih rendah sebagai akibat kemerosotan global.

"Saya rasa pelaku pasar sudah siap dan juga nyaman dengan rencana kenaikan Fed Rate," tutur Portfolio Manager UBS Wealth Management Americas, New York, AS, Alan Rechtschaffen. Ia melanjutkan, saat ini pelaku pasar harus sudah mengubah persepsi bahwa AS sudah tidak lagi menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah.

Pelaku pasar sendiri dalam beberapa pekan terakhir memang sudah mengambil sikap bahwa the Fed memang akan menaikkan suku bunganya pada Desember nanti. Tetapi memang yang menjadi pertanyaan saat ini seberapa besar the Fed akan menaikkan suku bunganya dan apakah kemudian di bulan selanjutnya akan kembali dinaikkan.

"Sampai pelaku pasar mendapat kejelasan mengenai hal tersebut, volatilitas bursa saham masih akan tetapi tinggi," jelas Regional Investment Strategist U.S. Bank Wealth Management, Minneapolis, AS, Dan Farley.

Meskipun sudah terlihat adanya kepastian mengenai kenaikan suku bunga, Dan mengingatkan bahwa pelaku pasar harus juga melihat dampak dari regional seperti serangan di Paris yang terjadi pada pekan lalu.

"Semua mata memang saat ini tertuju kepada the Fed, tetapi jangan lupa bahwa bahwa kekhawatiran geopolitik tetap ada di benak investor," tambah Chief Market Economist First Standard Financial, New York, AS, Peter Cardillo. (Gdn/Zul)

Live dan Produksi VOD