Liputan6.com, Tokyo - Saham-saham di kawasan Asia (bursa Asia) menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini mengikuti penguatan yang terjadi pada Wall Street. Penguatan tersebut karena adanya sentimen dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan.
Mengutip Reuters, Kamis (19/11/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,6 persen. Indeks acuan utama Austalia juga naik 1,1 persen.
Penguatan bursa saham di AS maupun di Asia ini karena adanya sentimen positif dari Bank Sentral AS mengenai kepastian rencana kenaikan suku bunga acuan.
Baca Juga
Sejak tahun lalu, Bank Sentral AS terus mengeluarkan pernyataan akan menaikan suku bunga acuan. Namun memang rencana kenaikan tersebut akan dilakukan jika angka inflasi dan data tenaga kerja sesuai dengan yang mereka targetkan.
Sayangnya, dalam setahun terakhir rencana tersebut tak kunjung dilakukan dan membuat pasar saham terombang-ambing.
Kemarin, Bank Sentral AS mengeluarkan risalah hasil pertemuan dewan gubernur yang dilakukan paa pertengahan Oktober 2015. Dalam risalah tersebut sangat nyata sinyal bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Desember ini.
Kepala Ekonom RBC Capital Markets, Tom Porcelli menjelaskan, jika memang Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada Desember nanti, artinya yang dinantikan oleh pelaku pasar saat ini adalah berapa besar kenaikannya.
"Apakah the Fed akan cukup agresif atau secara bertahap adalah pernyataan yang kami tunggu," jelasnya. Ia berharap Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen akan segera mengeluarkan pernyataannya.
Selain itu, sentimen yang juga sedang ditunggu oleh pelaku pasar datang dari Jepang. Bank Sentral Jepang akan mengadakan pertemuan pada Kamis ini untuk membahas kebijakan moneter guna mendorong pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. (Gdn/Zul)