Sukses

Tower Bersama Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback dan Dividen

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mendapatkan kontrak terjamin selama 10 tahun yang cukup untuk menutupi semua utang perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk pembelian kembali saham dividen pada 2016. Langkah itu dilakukan usai perseroan telah menyelesaikan dua aktivitas penggalangan dana utang pada 2015.

CEO PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Hardi Wijaya Liong menuturkan, perseroan telah dan selalu akan sangat fokus memprioritaskan struktur yang konsisten dan risiko untuk krediturnya. Pihaknya fokus pada pendanaan jangka panjang dan mengikuti kebijakan lindung nilai yang sangat konservatif sesuai dengan profil utang perseroan.

Lebih lanjut ia mengatakan, bisnis infrastruktur perseroan menyediakan pendapatan tetap dan tumbuh dari operator-operator seluler terkemuka melalui kontrak yang terjamin selama 10 tahun yang cukup untuk menutupi semua utang perseroan.

"Sekarang besarnya skala bisnis dan tingginya marjin memberikan arus kas yang cukup besar yang terprediksi dan berkelanjutan. Karena itu, kami memiliki sumber daya yang cukup untuk melaksanakan kebijakan substansial untuk pemegang saham seperti pembagian dividen dan pembelian kembali saham tanpa mengorbankan kekuatan kredit," ujar Hardi.

Sementara itu, CFO PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman menuturkan setiap inisiatif baru untuk pemegang saham tidak akan mengubah fokus kreditur perseroan.

"Standar metrik leverage yang diterapkan kepada pelanggan-pelanggan industri telekomunikasi kami, seperti rasio utang terhadap EBITDA, tidak secara akurat mencerminkan manfaat dari pendapatan kami yang terjamin selama 10 tahun, dan beban usaha yang rendah, dan terprediksi serta hampir tidak ada belanja modal yang diperlukan untuk mendukung arus kas yang terprediksi ini," jelas Helmy.

Ia menambahkan, pihaknya beruntung kalau kreditur menganalisa pendapatan yang terjamin ini, dan arus kas terkait yang sepadan. Karena itu, pihaknya tetap nyaman dengan tingkat leverage di level -5x untuk rasio utang bersih terhadap earning before interest, depreciation and tax (Ebitda). (Ahm/Igw)

Video Terkini