Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aktivitas window dressing atau kondisi saat harga saham menguat seiring manajer investasi mempercantik portofolionya akan mendorong kenaikan IHSG.
Dalam negeri sendiri secara fundamental masih positif. Apalagi, inflasi November rendah di 0,21 persen. "Masih window dressing," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe, di Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Kiswoyo memperkirakan, IHSG bergerak pada level support 4.500. Kemudian resistance pada level 4.600. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan, pada penutupan kemarin bursa Asia cenderung variatif, sementara penguatan dipimpin oleh indeks di China. Hal itu didorong oleh sentimen dimana mata uang China akan menjadi salah satu mata uang penting di dunia.
Advertisement
Baca Juga
"Masuknya Yuan ke IMF dan sejajar dengan mata 4 mata uang lainnya menambah kepercayaan investor di China. Dimana spekulasinya China akan dapat menyerap impor yang lebih murah dan ekspor yang lebih mahal kedepannya," kata dia dalam ulasannya.
Pada hari ini, Lanjar memperkirakan IHSG akan bergerak variasi dengan support 4.483 dan resistance pada level 4.600.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak bervariasi. Adapun gerak indeks saham pada level support 4.510 dan resistance pada level 4.578.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT PP Tbk (PTPP).
IHSG ditutup melemah 11,80 poin atau 0,26 persen ke level 4.545,86 pada perdagangan saham kemarin. Indeks saham LQ45 turun 0,08 persen ke 784,98. (Amd/Ahm)