Liputan6.com, Jakarta - Forbes telah merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada Jumat 4 Desember 2015. Salah satu wajah baru dan masuk dalam daftar 50 orang terkaya itu Iwan Lukminto, yang juga memiliki usaha grup Sritex. Lalu bagaimana komentar Iwan soal rilis daftar miliarder Indonesia pada 2015?
"Terima kasih banyak atas pengukuhan saya di Forbes, dan tim kerja keluarga besar grup Sritex yang senantiasa saat mensupport visi dan misi perusahaan. Saya terus bekerja keras sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh banyak orang khususnya oleh para stakeholder," ujar Iwan saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (6/12/2015).
Iwan mengatakan, untuk menghadapi tahun 2016, pihaknya sedang konsentrasi menyelesaikan perluasan perusahaan dalam rangka pengembangan kapasitas yang akan selesai tahun depan. Dengan ada kapasitas baru dan teknologi permesinan mutakhir pihaknya dapat bersaing dan menghadapi gejolak ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Saat ditanya mengenai rencana ekspansi perseroan ke depan, Iwan belum dapat menjelaskan lebih detil. Namun sebelumnya manajemen perseroan akan melakukan ekspansi menjual seragam tentara ke Kamboja.
Untuk melakukan ekspansi itu, perseroan akan menggandeng perusahaan lokal dan mendirikan perusahaan baru. Lalu, seragam itu dijual ke pemerintah Kamboja. Saat ini, perseroan sedang menggodok perjanjian kerja sama baik dengan perusahaan lokal dan pemerintah Kamboja. Diharapkan perjanjian itu bakal rampung pada akhir 2015.
Selain itu, perseroan juga dalam waktu dekat akan menjual seragam ke Hong Kong. Berbeda dengan Kamboja, perseroan akan melakukan penjualan langsung untuk Hong Kong.
Di tengah ekonomi melambat pada 2015 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan, kinerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) cukup baik.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan kenaikan penjualan sekitar 13,31 persen menjadi US$ 475,27 juta hingga September 2015. Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 29,66 persen menjadi US$ 38,30 juta hingga September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 29,53 juta.
Sementara itu, harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) juga melonjak signifikan sepanjang 2015. Perseroan yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 17 Juni 2013 ini membukukan kenaikan harga saham 126 persen.
Harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk sempat berada di level tertinggi Rp 497 dan terendah Rp 198. Pada penutupan perdagangan saham Jumat 4 Desember 2015, saham SRIL ditutup di level harga Rp 370 per saham.
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â