Liputan6.com, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menyambut keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga acuannya. Kenaikan IHSG sejalan dengan menguatnya Wall Street dan Bursa saham Asia.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (17/12/2015), IHSG menguat 58,66 poin atau 1,131 persen ke level 4.542,12. Indeks saham LQ45 menguat 2,15 persen ke level 789,68. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona hijau di awal sesi perdagangan.
IHSG terus menguat pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 60,37 poin atau 1,35 persen menjadi 4543,82. Ada sebanyak 100 saham menguat sehingga mendongkrak IHSG ke zona hijau. Sedangkan 11 saham memerah dan 37 saham lainnya diam di tempat.
Baca Juga
IHSG sempat berada di level tertinggi 4.553,34 dan terendah 4.4539,87. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.189 kali dengan volume perdagangan saham 138 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 317 miliar
Seluruh sektor turut mengangkat IHSG dengan penguatan terbesar di sektor industri dasar yang naik 1,88 persen, konsumer 1,73 persen dan keuangan 1,47 persen.
Penguatan IHSG juga ditopang aksi beli yang dilakukan investor asing sekitar Rp 179,4 miliar dan lokal Rp 243,3 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) naik 21,21 persen, PT Martina Berto Tbk (MBTO) menguat 9,63 persen, PT Visi MEdia Asia Tbk (VIVA) naik 7,35 persen, dan PT Surya Esa Perkasa Tbk naik 5,63 persen.
Saham-saham yang melemah antara lain saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) susut 9,88 persen, saham PT Ratu Prabut Energi Tbk (ARTI)Â tergelincir 8,7 persen, dan PT Budi Starch & SweetemerTbk turun 3,12 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini asal level support berada di level 4.370. Penguatan IHSG itu juga dapat tercapai dengan level resistance 4.504 juga wajib digapai untuk memperkuat pola uptren jangka pendek IHSG.
"Rilis data ekonomi juga akan turut mendorong pergerakan naik IHSG walaupun kewaspadaan tetap perlu diperhatikan terkait masih belum pulihnya harga komoditas minyak dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat," ujar William dalam ulasannya.
Advertisement
Sementara itu, First Asia Capital meramalkan IHSG akan melanjutkan rally pada hari ini menyusul rendahnya risiko pasar setelah The Fed menaikkan tingkat bunganya tadi malam.
Penguatan terutama akan ditopang saham-saham yang sensitif interest rate seperti perbankan dan properti. Sedangkan saham berbasiskan komoditas cenderung tertekan akibat anjloknya harga minyak mentah.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.440 hingga 4.550," tulis ulasan First Asia Capital. (Ndw/Nrm)