Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak variatif pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Aksi poles saham (window dressing) bakal mengerek indeks saham.
Analis PT Waterfront Securities, Oktavianus Marbun mengatakan, momen ini juga mendapat dorongan dari kepastian Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menaikan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga memberikan kepastian pada pelaku pasar.
"Momentumnya bagus, create awal minggu window dressing beralasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Baca Juga
Sayangnya, kenaikan tersebut bakal tertahan mengingat hari Jumat merupakan penghujung hari perdagangan saham. Sehingga pelaku pasar merelisasikan keuntungannya. Ditambah pula, pekan depan juga banyak diisi oleh hari libur. "Biasanya rekomendasi sell on strange," tambah dia.
Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.480 dan resistance 4.602.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat. Adapun sentimen penggerakan indeks saham yakni rilis data interest rate Jepang yang diperkirakan tetap di 0 persen. Kemudian ditambah suku bunga acuan yang tetap pada level 7,5 persen.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG pada level support 4.522 dan resistance pada 4.576.
Oktavianus merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sejumlah saham pilihan Sinarmas Sekuritas antara lain PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Amd/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement
Simak video berikut