Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) dipicu kenaikan harga minyak ke posisi terbesar pada tahun ini dan pernyataan Presiden ECB Mario Draghi mengangkat harapan tentang kelanjutan stimulus.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75 persen menjadi 15.884,23 poin dan indeks S & P 500 naik 0,55 persen menjadi 1.869,6 poin. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,16 persen pada posisi 4.478,87 poin.
Tercatat, tujuh dari 10 sektor besar indeks S & P 500 naik 3,3 persen, terutama pada saham energi.
Sebagai upaya mendukung saham global dan AS, Bank Sentral Eropa berencana mempertahankan tingkat suku bunga utamanya.
Baca Juga
Bahkan Draghi mengatakan Bank Sentral kemungkinan akan meninjau kembali kebijakan moneter pada awal Maret. Banyak analis tidak mengharapkan adanya penurunan suku bunga sebelum Juni.
Advertisement
Baca Juga
Pemicu lain kenaikan pasar saham AS, naiknya harga minyak dari level terendah selama 12 tahun usai peningkatan stok minyak mentah AS tidak sebesar yang dikhawatirkan.
Pada sesi sebelumnya, penurunan tanpa henti harga minyak dan kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi global China memicu indeks S & P 500 masuk ke level terendah sejak Oktober 2014.
Dalam perdagangan, tercatat 4.705 saham menguat di pasar AS, sementara 2.903 turun.
"Kita perlu melihat setidaknya dua sesi di mana, volume yang terbalik melebihi volume yang downside," kata Bruce Bittles, Kepala Strategi Investasi Robert W. Baird & Co di Nashville.
Saham perusahaan yang mencatat kenaikan antara lain Home Depot (HD.N), yang memberi dorongan terbesar untuk indeks Dow. Sahamnya naik 2,9 persen setelah JP Morgan mengatakan kondisi cuaca bisa membantu kinerja perusahaan penyedia perbaikan rumah ini.
Kemudian saham Kinder Morgan (KMI.N) melonjak 16 persen, dipicu rencana perusahaan memotong utang dan belanja, guna meningkatkan kemungkinan dividen yang lebih tinggi.(Nrm/Ndw)
Â